Jumat, 08 Januari 2016

Pentingnya Mengajar dan Belajar Dengan Hipnosis



             Apa yang ada di pikiran kamu kalau denger kata hipnosis? Apakah hal yang berkaitan dengan kekuatan “super”, mistis yang bisa mempengaruhi atau menyuruh orang melakukan sesuatu gitu? Atau yang bisa “menidurkan” seseorang terus dikepo-kepoin apa yang pengen kita tahu? *eh ketahuan deh kalau sering lihat acara beginian haha. Ternyata wajar kok kalau kita berpikir kayak gitu, karena pikiran bawah sadar kita telah memperoleh informasi sebelumnya dari berbagai media yang memublikasikan bagaimana bentuk hipnosis untuk sekedar menghibur setiap pemirsa.
Setelah ditilik lebih jauh, ilmu hipnosis itu emang bener-bener dekat dengan keseharian kita lho. Nggak jauh-jauh deh, selama kita sekolah, pasti ada kan guru yang banyak digemari murid-muridnya, guru idola gitu lah. Nah beliau ini ternyata mahir banget mengajar dengan ilmu hipnosis. Kondisi hipnosis adalah kondisi atau keadaan saat manusia cenderung lebih sugestif akibat adanya “tidur saraf” yang muncul karena perhatian terfokus pada sebuah objek tertentu. Makanya nggak heran kan kenapa orang yang sedang dalam kondisi hipnosis itu sangat mudah “dipengaruhi”, termasuk dipengaruhi untuk fokus belajar hihihi.

Dalam kaitannya dengan hipnosis, kita perlu tahu apa itu kondisi beta dan alpha. Gampangnya, gelombang pikiran beta itu menciptakan kondisi dimana seorang manusia mampu memikirkan atau melakukan banyak hal dalam satu waktu. Misalnya, dalam suatu proses belajar mengajar di kelas, selain melihat guru yang sedang menerangkan, si A ini juga mikir PR lain yang belum dikerjakan padahal hari itu harus dikumpulkan, mikir pacarnya juga yang lagi ngambek, mikir perutnya yang laper karena belum sarapan, plus mikir kedua orangtuanya yang mau cerai.
Tiap orang bakalan memiliki respons yang berbeda, pikiran bawah sadar kita yang “score oriented” biasanya bakalan lebih milih mikirin gimana ngerjain PR dibanding memperhatikan guru yang sedang menerangkan. Sedangkan kita yang lebih mendahulukan rasa cinta, bakalan lebih mikirin cara buat pacarnya supaya nggak ngambek lagi. Pun berlaku juga untuk kita yang punya prinsip “family come first”, pastinya bakal lebih mikirin kondisi orangtua kita.
Sedangkan gelombang pikiran alpha adalah kondisi dimana seseorang benar-benar rileks dan fokus. Kondisi inilah yang dimaksud dengan kondisi hipnosis, yaitu saat kita bisa mudah banget menyerap informasi (dalam hal ini ilmu pengetahuan) secara maksimal tanpa adanya pikiran-pikiran lain yang mengganggu. Terdengar mudah, kan? Tapi untuk menjadi “benar-benar” fokus itu susah dan aku sendiri bisa dikatakan jarang banget ada di kondisi ini hehe. Nah ini pentingnya peran guru dalam menggiring pikiran murid itu dari kondisi beta menuju kondisi alpha. Namun jangan hanya bergantung pada guru yaa, karena tidak semua guru itu mengajar seperti apa yang kita inginkan, bukan? Jadi saran aku sebagai seorang pembelajar adalah kita juga wajib belajar cara menghipnosis diri sendiri, atau lebih kerennya dikenal dengan self-hipnosis.
           
Pertanyaannya kemudian, gimana cara menghadirkan kondisi alpha? Intinya adalah kita wajib “memperbaiki diri” terlebih dahulu. Saat kita menjadi “baik”, secara otomatis akan muncul aura, magnetisme, yang membuat kita punya kekuatan yang tidak disadari untuk memengaruhi orang lain. Setelah itu, kita harus tahu cara menembus Critical Area (CA) seseorang. CA merupakan tempat penampungan sementara sebelum informasi benar-benar terkirim ke pikiran bawah sadar seseorang. CA itu diperlukan dalam kegiatan sehari-hari untuk menyeleksi hal-hal yang kita anggap membahayakan atau bertentangan dengan diri kita. Misalnya, seorang yang pernah ditipu, secara otomatis, tidak lagi mudah percaya dengan orang lain. Well, katanya kan pengalaman adalah guru terbaik. Ternyata CA lah yang memegang peranan “guru” itu.
Jadi CA itu baik? Belum tentu. Karena CA jugalah yang membuat matematika atau fisika itu menjadi momok sebagian besar orang. Karena pengalaman yang buruk membuat CA memberikan anggapan bahwa matematika itu membosankan, aku benci matematika, dan sebagainya. Nah untuk menonaktifkan dan mengistirahatkan CA ini hipnosis merupakan jalan keluarnya. Teknik hipnosis sejatinya merupakan teknik komunikasi persuasif dan menekankan pada pemilihan pola bahasa, baik si pemberi informasi maupun penerima informasi. Berikut hal umum yang perlu diperhatikan untuk melakukan teknik hipnosis:

a.       Relaxation
Jamak anak sekolah, termasuk saya, terkadang jenuh banget dengan kegiatan belajar mengajar. Jadi menciptakan kesan pertama yang menyenangkan merupakan kunci penyelesaiannya. Karena suasana yang rileks, menyenangkan, dan menyegarkan membuat CA juga beristirahat. Dengan demikian, seorang pengajar dapat dengan mudah memasukkan informasi ke pikiran bawah sadar  seseorang. Makanya nggak heran kalau sebelum melakukan hipnosis, Uya Kuya selalu menyuruh “pasiennya” untuk rileks, bukan? hehe
             Untuk menuju kondisi tersebut, berikut mungkin hal yang bisa diperhatikan.
1.       Suasana kelas
·         Apakah ruangan kelas bersih atau kotor?
·         Apakah susunan bangku dan tempat duduk rapi atau berantakan?
·         Apakah ruangan kelas kering atau lembap?
·         Apakah ada plafon yang bocor atau meneteskan air?
·         Bagaimana penerangannya, cukup terang atau gelap?
·         Bagaimana kondisi di dalam kelas, apakah terlalu sunyi atau gaduh karena dekat jalan raya, rel kereta api, pasar?

2.       Penampilan pengajar
Penampilan ini bukan berarti pengajar harus macak parlente terus ganteng atau cantik gitu lho ya hehe. Namun penampilan lebih mewakili sikap, kepercayaan diri, karakter, dan kepribadiannya. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:
·         Apakah warna pakaian yang Anda kenakan terlalu mencolok ataukah sudah kusam?
·         Apakah ada kancing yang terlepas? Ritsleting yang belum ditutup?
·         Apakah bau badan Anda menyengat? Atau parfum yang Anda kenakan terlalu menyengat?
·         Apakah rambut Anda sudah tidak rapi lagi?
·         Apakah bagian mata Anda tampak kuyu atau mengantuk?

Sebenernya kalau rapi itu kan enak dilihatnya, jadi tambah semangat. Tapi kalau gurunya memang cantik atau ganteng, ya itu poin plus lah ya. Plus biar semangat maksudnya hehe.

3.       Kalimat pembuka
Apa yang kamu rasakan kalau seorang guru masuk kelas dengan raut muka yang, hmm. Belum lagi ditambah fakta jika sang guru memberikan ujian dadakan. Duooor! Bad day banget haha. Untuk itu bagi pengajar, sebaiknya gunakan dan pilih sebuah kalimat pembuka yang menenangkan murid, plus disertai dengan senyuman manis luar biasa, kalau bisa. Kan bikin adem bener kalau gitu hehe.

b.      Mind focus & Alpha State
Seperti yang aku bilang di awal jika hipnosis in teaching ini bekerja pada level pemikiran alpha. Jadi berikut beberapa hal penting yang perlu dilakukan:
1.       Mendapat Perhatian
Terlihat sederhana namun ternyata memulai proses belajar dengan berdoa atau bernyanyi bersama (mungkin ini anak TK kali ya) itu penting untuk mendapatkan perhatian penuh dari murid dan secara tidak langsung membuat pikiran bawah sadar mereka tertarik dengan materi yang akan disampaikan.

2.       Membangun Tema
Menentukan sebuah tema yang menarik adalah kuncinya. Misalnya pada pelajaran kimia, guru saya dulu, Miss Novi, sering banget mengait-ngaitkan kimia itu dengan “chemistry” yang terjadi antara pasangan muda yang sedang menjalin cinta gitu hehe. Tema-tema yang terjadi di keseharian dan sesuai dengan “genre hati” murid merupakan pancingan yang handal agar mereka memasuki gelombang pikir alpha-nya masing-masing.

3.       Menampilkan Struktur dan Peraturan
Nah saat murid mempelajari sesuatu, ada baiknya kalau beri peta pembelajaran seperti mind map gitu, baru kemudian penjelasan detailnya. Peraturan juga perlu diterapkan supaya pikiran bawah sadar murid mampu melingkupi apa yang seharusnya menjadi pusat perhatiannya. Peraturan itu juga harus berlaku dua arah, maksudnya itu tidak hanya berlaku untuk muridnya aja tetapi juga untuk gurunya. Misal nih, tidak boleh ada ponsel yang berdering selama pembelajaran. Maka kalau HP siswanya bunyi, kan dia dihukum, tapi kalau HP gurunya bunyi, gurunya juga harus bersedia menjalani konsekuensi yang sama.

4.       Membangun Hubungan
Seorang guru yang terlalu keras dan “over discipline” sering membuat kondisi murid tidak relaks. Bukan sering kayaknya tapi selalu haha. Itulah salah satu hal yang membuat murid susah masuk kondisi alpha. Teknik-teknik seperti breathing (menarik napas bersama-sama); mirroring (menyamakan gerak tubuh guru dengan muridnya); dan penggunaan bahasa-bahasa persuasif yang bersifat mengajak membuat informasi yang diberikan mudah didengar oleh pikiran awah sadar.

c.       Komunikasi Bawah Sadar
Inti dari komunikasi bawah sadar adalah “two way communication, heart to heart”. Nah berikut hal yang perlu diperhatikan:
1.       Informasikan Hal yang Ingin Anda Sampaikan
Seringkali, disebabkan sebuah rutinits, seorang pengajar sudah tidak lagi menjelaskan tujuan secara umum dan secara khusus dalam setiap proses pembelajaran. Padahal justru itulah yang membuat CA kita menjadi aktif untuk melakukan analisis dan akhirnya kebingungan tentang informasi apa yang akan diterima serta manfaat apa yang akan dirasakan. Misal nih, kita diajarin integral berlipat-lipat itu, padahal kita merasa tidak “membutuhkan” itu dalam kehidupan sehari-hari. Nah, akhirnya jamak dari kita sering banget bilang, “Ah buat apa ribet-ribet toh nanti juga nggak kepake ilmunya”. Termasuk aku juga ini kayaknya haha. Oleh karena itu, ada baiknya sebelum menyampaikan detail materi, seorang guru menyampaikan outline tentang materi terlebih dahulu.

2.       Cara Menyampaikan dan Cara Mengatakan Informasi Tersebut
Kesalahan dalam berkomunikasi, seperti ketidaksesuaian pola bahasa yang digunakan, merupakan hal yang perlu diperhatikan. Karena perlu diketahui jika pikiran bawah sadar seseorang hanya tertarik terhadap sebuah kesamaan.

3.       Kondisi atau Situasi
Kondisi yang kondusif juga merupakan kunci dari kesuksesan komunikasi bawah sadar. Coba deh lihat tayangan Suka Suka Uya, biasanya latar panggungnya disesuaikan dengan minat orang yang akan dihipnotis itu. Hihi ketahuan deh kalau aku sering nonton. Berikut ini contoh hal yang perlu dihindari.
·         Bicara terlalu lambat/cepat/bertele-tele
·         Berbicara monoton/tidak menarik
·         Berbicara terlalu pelan jadi murid yang duduk di bangku belakang nggak kedengaran
·         Merendahkan murid
·         Merasa guru lebih tahu segala-galanya
·         Mencatat apa yang ada di buku
·         Kebanyakan cerita yang tidak berhubungan dengan materi
·         Humor dengan isi yang tidak sepantasnya (bernuansa porno)

Bagaimana dengan cerita film laskar pelangi? Andrea Hirata kok bisa sukses gitu meskipun kondisinya nggak mendukung?

Good question. Kalau dicermati, Andrea Hirata merupakan murid yang begitu bersemangat mencari ilmu. Tak ketinggalan, guru beliau pun adalah guru yang hebat. Meskipun kondisi tidak mendukung namun semangat dan atmosfer pembelajaran yang ada cukup mampu dijadikan fasilitas melakukan self-hipnosis. Jad janganlah kita terlalu fokus pada apa yang nggak ada, tapi fokuslah dengan menjadikan yang ada itu luar biasa. Jangan juga kita menyalahkan seorang guru jika mereka tidak sesuai dengan yang kita harapkan karena itu bakal percuma. Semakin kita nggak suka, semakin kita benci, semakin pelajarannya nggak barokah (pengalaman pribadi haha). 

 

Panjang banget ya postinganku kali ini hehe, tapi aku harap bisa memberi manfaat. Jika memang tertarik untuk mempelajarinya lebih dalam, termasuk step-step detailnya, aku sarankan baca buku Hypnosis in Teaching karangan Andri Hakim. Bukan hanya untuk guru, pengajar atau orang tua aja tetapi juga anak-anak muda supaya kita bisa belajar “menghipnosis diri sendiri” juga. Jadi biar bisa belajar maksimal waktu di kelas, hmm semoga bisa ya hehe




  -Jangan fokus dengan apa yang tidak ada, tapi fokuslah dengan menjadikan yang ada itu luar biasa-





2 komentar:

  1. Semacam sugesti gitu ya, sering denger:D
    Btw,kalau ada waktu mampir juga yaa nazmilaura.blogspot.com ,kalau ngga ada waktu ya sempet-sempetin:p XOXO

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya kebanyakan emang sugesti sih hehe

      Okaay, boleh boleh :)
      Salam kenal ya

      Hapus