Apa yang ada di pikiran kamu
kalau denger kata hipnosis? Apakah hal yang berkaitan dengan kekuatan “super”,
mistis yang bisa mempengaruhi atau menyuruh orang melakukan sesuatu gitu? Atau
yang bisa “menidurkan” seseorang terus dikepo-kepoin apa yang pengen kita tahu?
*eh ketahuan deh kalau sering lihat acara beginian haha. Ternyata wajar
kok kalau kita berpikir kayak gitu, karena pikiran bawah sadar kita telah
memperoleh informasi sebelumnya dari berbagai media yang memublikasikan
bagaimana bentuk hipnosis untuk sekedar menghibur setiap pemirsa.
Setelah ditilik lebih jauh, ilmu hipnosis itu emang bener-bener
dekat dengan keseharian kita lho. Nggak jauh-jauh deh, selama kita
sekolah, pasti ada kan guru yang banyak digemari murid-muridnya, guru idola
gitu lah. Nah beliau ini ternyata mahir banget mengajar dengan ilmu hipnosis. Kondisi hipnosis adalah kondisi atau
keadaan saat manusia cenderung lebih sugestif akibat adanya “tidur saraf” yang
muncul karena perhatian terfokus pada sebuah objek tertentu. Makanya nggak heran kan kenapa orang yang sedang
dalam kondisi hipnosis itu sangat mudah “dipengaruhi”, termasuk dipengaruhi untuk
fokus belajar hihihi.
Dalam kaitannya dengan hipnosis, kita perlu tahu apa itu kondisi beta dan alpha. Gampangnya, gelombang pikiran beta itu menciptakan kondisi dimana seorang manusia mampu memikirkan atau melakukan banyak hal dalam satu waktu. Misalnya, dalam suatu proses belajar mengajar di kelas, selain melihat guru yang sedang menerangkan, si A ini juga mikir PR lain yang belum dikerjakan padahal hari itu harus dikumpulkan, mikir pacarnya juga yang lagi ngambek, mikir perutnya yang laper karena belum sarapan, plus mikir kedua orangtuanya yang mau cerai.
Tiap orang bakalan memiliki respons yang berbeda, pikiran
bawah sadar kita yang “score oriented” biasanya
bakalan lebih milih mikirin gimana ngerjain PR dibanding memperhatikan guru
yang sedang menerangkan. Sedangkan kita yang lebih mendahulukan rasa cinta,
bakalan lebih mikirin cara buat pacarnya supaya nggak ngambek lagi. Pun berlaku juga untuk kita yang punya prinsip “family come first”, pastinya bakal lebih
mikirin kondisi orangtua kita.
Sedangkan gelombang
pikiran alpha adalah kondisi dimana seseorang
benar-benar rileks dan fokus. Kondisi inilah yang dimaksud dengan
kondisi hipnosis, yaitu saat kita bisa mudah banget menyerap informasi (dalam
hal ini ilmu pengetahuan) secara maksimal tanpa adanya pikiran-pikiran lain
yang mengganggu. Terdengar mudah, kan? Tapi untuk menjadi “benar-benar”
fokus itu susah dan aku sendiri bisa dikatakan jarang banget ada di kondisi ini
hehe. Nah ini pentingnya peran guru dalam menggiring pikiran murid itu dari
kondisi beta menuju kondisi alpha. Namun jangan hanya bergantung pada guru yaa,
karena tidak semua guru itu mengajar seperti apa yang kita inginkan, bukan?
Jadi saran aku sebagai seorang pembelajar adalah kita juga wajib belajar cara
menghipnosis diri sendiri, atau lebih kerennya dikenal dengan self-hipnosis.
Pertanyaannya kemudian, gimana cara menghadirkan kondisi alpha? Intinya adalah kita wajib “memperbaiki diri” terlebih dahulu. Saat kita menjadi “baik”, secara otomatis akan muncul aura, magnetisme, yang membuat kita punya kekuatan yang tidak disadari untuk memengaruhi orang lain. Setelah itu, kita harus tahu cara menembus Critical Area (CA) seseorang. CA merupakan tempat penampungan sementara sebelum informasi benar-benar terkirim ke pikiran bawah sadar seseorang. CA itu diperlukan dalam kegiatan sehari-hari untuk menyeleksi hal-hal yang kita anggap membahayakan atau bertentangan dengan diri kita. Misalnya, seorang yang pernah ditipu, secara otomatis, tidak lagi mudah percaya dengan orang lain. Well, katanya kan pengalaman adalah guru terbaik. Ternyata CA lah yang memegang peranan “guru” itu.
Jadi CA itu baik? Belum tentu. Karena CA jugalah yang membuat matematika
atau fisika itu menjadi momok sebagian besar orang. Karena pengalaman yang
buruk membuat CA memberikan anggapan bahwa matematika itu membosankan, aku
benci matematika, dan sebagainya. Nah untuk menonaktifkan dan mengistirahatkan
CA ini hipnosis merupakan jalan keluarnya. Teknik hipnosis sejatinya merupakan teknik komunikasi persuasif dan
menekankan pada pemilihan pola bahasa,
baik si pemberi informasi maupun penerima informasi. Berikut hal umum yang
perlu diperhatikan untuk melakukan teknik hipnosis:
a.
Relaxation
Jamak anak sekolah, termasuk saya, terkadang jenuh banget dengan kegiatan
belajar mengajar. Jadi menciptakan kesan pertama yang menyenangkan merupakan kunci
penyelesaiannya. Karena suasana yang rileks, menyenangkan, dan menyegarkan
membuat CA juga beristirahat. Dengan demikian, seorang pengajar dapat dengan
mudah memasukkan informasi ke pikiran bawah sadar seseorang. Makanya nggak heran kalau sebelum melakukan hipnosis, Uya Kuya selalu
menyuruh “pasiennya” untuk rileks, bukan? hehe
Untuk menuju kondisi tersebut,
berikut mungkin hal yang bisa diperhatikan.
1. Suasana kelas
·
Apakah ruangan kelas bersih atau kotor?
·
Apakah susunan bangku dan tempat duduk rapi atau
berantakan?
·
Apakah ruangan kelas kering atau lembap?
·
Apakah ada plafon yang bocor atau meneteskan
air?
·
Bagaimana penerangannya, cukup terang atau
gelap?
·
Bagaimana kondisi di dalam kelas, apakah terlalu
sunyi atau gaduh karena dekat jalan raya, rel kereta api, pasar?
2. Penampilan pengajar
Penampilan ini bukan berarti pengajar harus macak parlente terus ganteng
atau cantik gitu lho ya hehe. Namun
penampilan lebih mewakili sikap, kepercayaan diri, karakter, dan
kepribadiannya. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:
·
Apakah warna pakaian yang Anda kenakan terlalu
mencolok ataukah sudah kusam?
·
Apakah ada kancing yang terlepas? Ritsleting
yang belum ditutup?
·
Apakah bau badan Anda menyengat? Atau parfum
yang Anda kenakan terlalu menyengat?
·
Apakah rambut Anda sudah tidak rapi lagi?
·
Apakah bagian mata Anda tampak kuyu atau mengantuk?
Sebenernya
kalau rapi itu kan enak dilihatnya, jadi tambah semangat. Tapi kalau gurunya
memang cantik atau ganteng, ya itu poin plus
lah ya. Plus biar semangat
maksudnya hehe.
3. Kalimat pembuka
Apa yang kamu rasakan kalau seorang guru masuk kelas dengan raut muka
yang, hmm. Belum lagi ditambah fakta jika sang guru memberikan ujian dadakan.
Duooor! Bad day banget haha. Untuk
itu bagi pengajar, sebaiknya gunakan dan pilih sebuah kalimat pembuka yang
menenangkan murid, plus disertai
dengan senyuman manis luar biasa, kalau bisa. Kan bikin adem bener kalau gitu
hehe.
b.
Mind
focus & Alpha State
Seperti yang aku bilang di awal jika hipnosis
in teaching ini bekerja pada level pemikiran alpha. Jadi berikut
beberapa hal penting yang perlu dilakukan:
1. Mendapat Perhatian
Terlihat sederhana namun ternyata memulai proses belajar dengan berdoa atau
bernyanyi bersama (mungkin ini anak TK kali ya) itu penting untuk mendapatkan
perhatian penuh dari murid dan secara tidak langsung membuat pikiran bawah
sadar mereka tertarik dengan materi yang akan disampaikan.
2. Membangun Tema
Menentukan sebuah tema yang menarik adalah kuncinya. Misalnya pada pelajaran
kimia, guru saya dulu, Miss Novi, sering banget mengait-ngaitkan kimia itu dengan
“chemistry” yang terjadi antara
pasangan muda yang sedang menjalin cinta gitu hehe. Tema-tema yang terjadi di
keseharian dan sesuai dengan “genre hati” murid merupakan pancingan yang handal
agar mereka memasuki gelombang pikir alpha-nya masing-masing.
3. Menampilkan Struktur dan Peraturan
Nah saat murid mempelajari sesuatu, ada baiknya kalau
beri peta pembelajaran seperti mind map gitu, baru kemudian penjelasan
detailnya. Peraturan juga perlu diterapkan supaya pikiran bawah sadar murid
mampu melingkupi apa yang seharusnya menjadi pusat perhatiannya. Peraturan itu
juga harus berlaku dua arah, maksudnya itu tidak hanya berlaku untuk muridnya
aja tetapi juga untuk gurunya. Misal nih, tidak boleh ada ponsel yang berdering
selama pembelajaran. Maka kalau HP siswanya bunyi, kan dia dihukum, tapi kalau
HP gurunya bunyi, gurunya juga harus bersedia menjalani konsekuensi yang sama.
4. Membangun Hubungan
Seorang guru yang terlalu keras dan “over
discipline” sering membuat kondisi murid tidak relaks. Bukan sering
kayaknya tapi selalu haha. Itulah salah satu hal yang membuat murid susah masuk
kondisi alpha. Teknik-teknik seperti breathing (menarik napas
bersama-sama); mirroring (menyamakan gerak tubuh guru dengan muridnya); dan
penggunaan bahasa-bahasa persuasif
yang bersifat mengajak membuat informasi yang diberikan mudah didengar oleh
pikiran awah sadar.
c.
Komunikasi
Bawah Sadar
Inti dari komunikasi bawah sadar adalah “two way communication, heart to heart”. Nah berikut hal yang perlu
diperhatikan:
1.
Informasikan
Hal yang Ingin Anda Sampaikan
Seringkali, disebabkan sebuah rutinits, seorang pengajar sudah tidak lagi
menjelaskan tujuan secara umum dan secara khusus dalam setiap proses
pembelajaran. Padahal justru itulah yang membuat CA kita menjadi aktif untuk
melakukan analisis dan akhirnya kebingungan tentang informasi apa yang akan diterima
serta manfaat apa yang akan dirasakan. Misal nih, kita diajarin integral
berlipat-lipat itu, padahal kita merasa tidak “membutuhkan” itu dalam kehidupan
sehari-hari. Nah, akhirnya jamak dari kita sering banget bilang, “Ah buat apa
ribet-ribet toh nanti juga nggak kepake ilmunya”. Termasuk aku
juga ini kayaknya haha. Oleh karena itu, ada baiknya sebelum menyampaikan
detail materi, seorang guru menyampaikan outline
tentang materi terlebih dahulu.
2.
Cara
Menyampaikan dan Cara Mengatakan Informasi Tersebut
Kesalahan dalam berkomunikasi, seperti ketidaksesuaian pola bahasa yang
digunakan, merupakan hal yang perlu diperhatikan. Karena perlu diketahui jika pikiran bawah sadar seseorang hanya tertarik terhadap sebuah kesamaan.
3.
Kondisi
atau Situasi
Kondisi yang kondusif juga merupakan kunci dari kesuksesan komunikasi
bawah sadar. Coba deh lihat tayangan Suka Suka Uya, biasanya latar panggungnya
disesuaikan dengan minat orang yang akan dihipnotis itu. Hihi ketahuan deh
kalau aku sering nonton. Berikut ini contoh hal yang perlu dihindari.
·
Bicara terlalu lambat/cepat/bertele-tele
·
Berbicara monoton/tidak menarik
·
Berbicara terlalu pelan jadi murid yang duduk di
bangku belakang nggak kedengaran
·
Merendahkan murid
·
Merasa guru lebih tahu segala-galanya
·
Mencatat apa yang ada di buku
·
Kebanyakan cerita yang tidak berhubungan dengan
materi
·
Humor dengan isi yang tidak sepantasnya
(bernuansa porno)
Bagaimana dengan
cerita film laskar pelangi? Andrea Hirata kok bisa sukses gitu meskipun
kondisinya nggak mendukung?
Good question. Kalau dicermati,
Andrea Hirata merupakan murid yang begitu bersemangat mencari ilmu. Tak
ketinggalan, guru beliau pun adalah guru yang hebat. Meskipun kondisi tidak
mendukung namun semangat dan atmosfer pembelajaran yang ada cukup mampu
dijadikan fasilitas melakukan self-hipnosis.
Jad janganlah kita terlalu fokus pada apa yang nggak ada, tapi fokuslah dengan menjadikan yang ada itu luar biasa.
Jangan juga kita menyalahkan seorang guru jika mereka tidak sesuai dengan yang kita
harapkan karena itu bakal percuma. Semakin kita nggak suka, semakin kita benci,
semakin pelajarannya nggak barokah (pengalaman pribadi haha).
Panjang banget ya postinganku kali ini hehe, tapi aku harap bisa memberi
manfaat. Jika memang tertarik untuk mempelajarinya lebih dalam, termasuk
step-step detailnya, aku sarankan baca buku Hypnosis in Teaching karangan
Andri Hakim. Bukan hanya untuk guru, pengajar atau orang tua aja tetapi
juga anak-anak muda supaya kita bisa belajar “menghipnosis diri sendiri” juga.
Jadi biar bisa belajar maksimal waktu di kelas, hmm semoga bisa ya hehe
-Jangan fokus dengan apa yang tidak ada, tapi fokuslah dengan menjadikan yang ada itu luar biasa-
Semacam sugesti gitu ya, sering denger:D
BalasHapusBtw,kalau ada waktu mampir juga yaa nazmilaura.blogspot.com ,kalau ngga ada waktu ya sempet-sempetin:p XOXO
Iya kebanyakan emang sugesti sih hehe
HapusOkaay, boleh boleh :)
Salam kenal ya