Jumat, 18 September 2015

Stories Behind My Birthday in 2015


Today is my birthday, and I know that I am supposed to be happy but unfortunately I feel a little bit gloomy. Dewasa ini, jamak orang semakin percaya diri dan bangga jika umurnya lebih muda. Dan aku bisa dibilang mendekati paling tua haha. Sedih? Malu? Itu dulu, sewaktu aku lebih mengedepanku gengsiku. Sekarang aku sadar, aku harusnya bersyukur. Bersyukur karena tak ada yang percaya aku berumur segitu haha. Everyone keeps believing that I am 18 or 19, most of them think that i am a senior high school student. Bersyukur karena aku diberi kesempatan belajar untuk dewasa lebih lama. Bersyukur karena aku sudah bisa belajar menerima candaan teman-teman mengenai umur yang mungkin menyesakkan kebanyakan hati para kaum hawa. Aku juga tak tahu, kenapa membicarakan umur begitu sentimentil bagi kaumku.
Mengenai umur yang tak lagi muda, iya aku sudah kepala dua yang aku sendiri tak percaya karenanya. Kadang aku menyangkal karena memang terjadi kesimpangsiuran mengenai akta kelahiranku. But, instead of thinking about that, sekarang aku lebih memilih untuk menerima diriku, mengapresiasi segala yang diberikan Tuhan padaku meskipun banyak wanita yang menganggap being old is a mistake. Tapi kadang aku menggunakan hal yang dianggap sebagai “kekurangan” itu sebagai filter untuk mendapatkan yang benar-benar menerima diriku apa adanya. Ya, karena sejauh ini, yang pernah dekat denganku selalu lebih muda dariku. Selalu. Namun aku dulu juga sempat didekati oleh beberapa orang yang lebih tua dariku, tapi nyatanya yang lebih muda justru lebih dewasa. Yap, menjadi tua merupakan sebuah keniscayaan namun menjadi dewasa adalah sebuah pilihan.
Berbicara mengenai ulang tahun, masa-masa ulang tahun yang tak pernah aku lupakan adalah ketika aku di SMA, setiap tahun selama 3 tahun selalu menjadi tahun yang sangat berkesan bagiku. Namun sayangnya, ulang tahunku kali ini, tak sehingar-bingar tahun-tahun lalu. Tahun kemarin aku mendapat kejutan dari banyak orang. My roommate, Titin Aprilia Wulandari dan Khaulah Qurata A’yun berniat so sweet dengan mengirimkan pesan tengah malam, mengira aku sudah tertidur namun nyatanya belum, hingga akhirnya kita bertiga tertawa lepas di tengah heningnya asrama di malam hari.
Kakakku yang paling nyebelin, Athok Shofiudin Ma’arif dibantu oleh Luthfi Irawan Prihatmadi dan Sam (panggilan bukan sebenarnya), yang udah bikinin lampion terus sok-sok an bergaya kayak di film “you’re the apple of my eyes”, kita nerbangin lampion itu bareng walaupun pada akhirnya gagal haha. Dibilang nyebelin karena dia nyeburin aku di kolam ikan dan itu pas malam, aku yang notabene bisa renang mendadak bego karena takut banget di air dalam kegelapan. Pengen marah sih tapi karena mas Athok ikut diceburin jadi yaudalah ya.
My gengs, Diah Ayu Ratnaningsih, Fenni Asista Nihaya, Dhandhan Primaraja, Amirul Nizam, Galih Ramadana Suwito dan Cinta Wahyu Al Istiqomah Sugiarti yang udah bikin skenario buat so sweet in aku, terus bikinin aku banyak makanan manis, ada piscok, puding, dan banyaklah. Jeongmal gomawo, sumpah aku pengen nangis tapi kalian tau kan kalau aku susah nangis wkwk.
Untuk my planet, mars dan adikku, Sidiq Amin dan Achmad Januar Er Putra yang masakin aku nasi goreng and treat me like a princess. Tak lupa temen deketku dari SMP, Danny Maulana Riduwan dan Hanna Mutiara Pandjaitan, makasih buat ritual makan mie ayam bersamanya yaa hahaha. They did a lot of things for me and i know they really care. Terimakasih juga buat “dia” yang udah bikin mini aquarium with the fish inside, the letter, the alba watch, the chocolate, etc. You know? it just too sweet. Gomawo.
 Tak lupa juga mantanku, yang dipaksa oppa Bustomi Laimeheriwa buat ikutan ngasih kado ke aku. Makasih lo ya, oppa yang masih aja “getol” merujukkan aku dengannya. But its okay, udah bukan zamannya baper kok wkwk. Dan banyak lagi yang nggak bisa aku sebutin satu persatu.
Bukan esensi adanya surprise atau kado yang membuatku baper di ulang tahunku kali ini, tapi ketidakadaan kalian dideketku lagi yang bikin aku ngrasa sepi, banget. But believe me, aku sudah bisa beradaptasi dengan lingkungan baruku. Aku baik-baik saja. Disini juga banyak orang yang sayang sama aku, tapi yang benci juga ada haha, kidding.
 Ohiya, makasih juga buat temen-temen kosku, Dewi Tamara Qothrunada, Iga Rusmala, Uswa Bilqis, Nurul Hidayah Yuliani, Ni Putu Febri Anggraeni, yang udah menyelinap masuk kamarku dan membawa kue manis, yummy. Kakakku, Elitha Yulanda, makasih sudah jauh-jauh mengirim paket dan beli jilbab syar’i buat aku, semoga bisa segera meet up! ^^.
Makasih juga buat yang diem-diem tahu kapan aku lahir dan ngucapin tengah malam. Honestly, aku sempat kaget kalau kamu tahu, tapi tenang aja aku nggak kepedean kok orangnya atau mungkin aku bego alias nggak peka yak, i dunno but im happy reading it. Makasih buat semua yang mendoakanku dalam ucapannya yang nggak mungkin aku sebutkan satu persatu.


 Well, happy birthday, my dear Anistia Malinda Hidayat! Sekarang sudah bukan waktunya lagi kamu main-main mencari pendamping, bukan waktunya kamu menunggu sesuatu yang nggak pasti, bukan waktunya kamu terpaku pada masa lalu yang tak membuatmu maju. Semoga senantiasa diistiqomahkan buat belajar. Keep down to earth but still dream to fly!


Pondok Betung, 11 Mei 2015

0 komentar:

Posting Komentar