“Sayang udah makan? Sudah mandi?
Eh, ngarep banget ya lu, mblo? Hahaha”
Iya, kata
jomblo seakan begitu fenomenal di kalangan anak muda zaman sekarang. Entah
mengapa, the word
jomblo terkesan begitu menyedihkan, sangat memprihatinkan, terlebih bagi
sebagian besar kawula muda. Iya kan? Halah, ngaku aja mblo! Hehe
Hal ini bukan
terjadi setahun dua tahun belakangan ini, tetapi semenjak saya SD pun kalau
punya temen yang udah punya pacar itu rasanya WOW gitu, nggak tau deh kenapa,
tapi rasanya begitu hebat. Sampe kamu mungkin juga pernah berdoa, “Ya Allah
jangan biarkan aku jomblo”, karena saking lelahnya kamu dengan slogan “jomblo
nggak gaul!”, “Jones (jomblo ngenes)”, “jomblo nggak laku!” dan masih banyak sebutan
buruk lainnya. Sejujurnya, aku pun pernah terbuai dalam doktrinasi kawula muda
kekinian yang menyebut diri mereka “gaul” ini, didukung oleh faktor emosi dan
hormonal kita yang meledak-ledak, sehingga kerap membuatku sesekali, dua kali,
beberapa kali melirik lawan jenisku. Iya, saya pun pernah pacaran.
“Duh mblo,
seneng ya emang punya pacar?” Saya jawab, IYA. Lah memang itu yang saya rasakan
pada awal-awal berpacaran haha. Tetapi pada akhirnya, saya kembali SEPAKAT, KAT
sama omongan orang tua bijak, terkhusus kedua orang tua saya, kalau jangan dulu
lah pacaran, berteman aja sebanyak-banyaknya, okay?
Saya bukannya
ingin ikut-ikutan “tua” dengan menasehati apalagi menggurui anda, insan muda
Indonesia. Toh segala sesuatu itu pada akhirnya akan menjadi keputusan anda.
Mutlak. Saya juga tahu benar apa dan bagaimana gejolak darah muda mengenai
hasrat menjalin hubungan yang lebih dari sekedar teman. Dan saya tahu benar
jika kebanyakan dari kita itu nggak suka dikekang, nggak suka di “ceramahin”,
nggak suka diatur. Tetapi satu hal yang saya ingin tekankan jika jomblo itu NGGAK NGENES, istilah
jones dan kawan-kawannya begitu berlebihan. Anda perlu mengingat jika dalam
hati seseorang itu nggak ada yang tahu, iya kalau dia orangnya mudah menerima,
tapi kalau dalam hati dia marah atau nggak terima gimana? Nggak takut tuh dapet
doa jelek? Apalagi kalau orangnya adalah golongan orang teraniaya, wuihh...
katanya sih doanya banyak dikabulkan bro. haha
Sekalipun
misalnya saya sedang punya pacar saat ini, saya tetap akan mengatakan hal yang
sama. Saya begitu prihatin dengan problematika kehidupan remaja saat ini yang
semakin membabi buta terkait istilah cinta. Sudah terlalu banyak krisis yang
terjadi di negara kita, mulai dari ekonomi dan yang lebih parah menurut saya
adalah krisis parenting dan pendidikan. Jadi tolonglah jangan diperparah,
jangan racuni pikiran teman atau saudara anda, yang istilahnya masih “polos”,
dengan segala bentuk doktrinasi tentang parahnya jadi jomblo, entah dalam bentuk
candaan apalagi bullying.
Karena ada lo, teman saya yang sampai ngaku-ngakuin orang jadi pacarnya padahal
mah dianggap temen aja juga belum tentu. Ada lagi yang asal ada yang mau,
langsung dipacarin. Hanya karena takut dibilang jomblo. Well, this is a fact,
guys.
Aku yakin,
pasti ada diantara kalian yang masih menganggap tulisan diatas hanya sebatas
angin lalu bukan? Haha normal. Kenapa saya berkata normal? Karena pada dasarnya
hidayah yang diberikan Tuhan itu kadarnya berbeda-beda pada setiap manusia. Jadi
saya nggak akan kecewa ketika anda menganggap ucapan saya adalah bulshit. Hanya
ingatlah jika pada dasarnya anda punya hati nurani, yang tercipta istimewa
karena kemustahilannya untuk berbohong.
Saya
sebenarnya bukanlah orang yang menentang pacaran, namun bukan berarti saya
orang yang pro pacaran. Pacaran secara logika memang merupakan sesuatu yang
mendekati zina dan itu nggak boleh dalam agama saya, seperti yang telah tertera
pada QS Al-Isra ayat 32, yang artinya janganlah kalian
mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah perbuatan yang keji dan jalan yang
buruk. Sehingga banyak ulama yang mengkultuskan ini haram walaupun tak
ada satu dalilpun yang menyebut nama pacaran didalamnya. Namun seperti yang
kita ketahui, proses mengenal atau yang lebih hits dikenal dengan ta’aruf itu
sangat dianjurkan sebelum melangkah ke jenjang yang lebih sakral, ikatan
pernikahan. Nah jika niatnya pacaran untuk menentukan jadi nikah atau nggak,
menurut saya sah-sah aja. Tapi ya jangan lama-lama mas, mbak, kalau bertahun-tahun
mah namanya... ah sudahlah.
Iya, saya
mencoba mengerti benar, pasti bagi anda yang sudah punya pacar sedang mencari
pembelaan? Iya nggak? Haha. Katanya, memegang syariat itu bak memegang bola
api, sakit, panas, nggak banget lah pokoknya. Menurut hemat saya, kalau memang
kamu sudah pacaran dan berat melepasnya, yasudah tidak apa-apa. Eitss pasti
tulisan saya nanti digempur banyak orang haha. Padahal kan bener, surga dan
neraka juga dibawa masing-masing, ketika sudah mengingatkan, ngapain kita
ngotot? Takutnya anda-anda yang ngotot mengharam-haramkan malah nanti kejadian
sama anda sendiri. Real story, sudah
banyak contohnya.
For me, asal
kamu tahu batasnya sih itu fine-fine aja,
cuma masalahnya kamu sanggup nggak untuk tidak melibatkan syahwat? Pacaran
tidak dianjurkan alias banyak ditentang karena susah banget buat nggak kayak
gitu, yang namanya setan itu luar biasa hebatnya, dan dikhawatirkan kita nggak
bisa menahannya. Terlebih hal ini pernah disinggung Nabi Muhammad: Cintamu pada
sesuatu membuat buta dan tuli (HR Tirmidzi). Iya apa iya? Jangan
senyum-senyum sendiri gitu lah!
Kalau ada pertanyaan,
“kita nggak pacaran kok, cuma deket, nggak ada status, belajar saling mengenal
dulu”. Itu sih sebenernya pertanyaan pribadiku hahaha.
Sejatinya
istilah pacaran itu mah kontekstual, jadi masalah ada titelnya atau nggak, ada
status resminya atau nggak. Tapi masalahnya memang situ mau, maaf, kawin tapi
nggak diakuin (dinikahin)? Nggak kan? Karena pada dasarnya setiap orang butuh
pengakuan. Menurutku daripada ragu mending nggak usah dulu, tahan dulu,
daripada nantinya sakit sendiri? Hayoo, iya nggak mblo? Hahaha. Jadi mending
cari kepastian dulu, kalau memang kamu mantap sama dia, ya berteman baiklah
dulu, berdoalah semoga dia memang jodoh terbaik buat kamu. Yang penting jangan
lupa terus istiqomah memperbaiki diri ya mas, mbak ^^ siapa tahu nanti
kesampaian sama si doi yang selalu ada dalam doamu. Ciee yang ngarep ciee haha.
Tapi kalau
masih deket udah panggil sayang-sayangan mah apa bedanya sama pacaran? Cuma ga
ada titelnya doang atuh itu. Tapi semuanya kembali lagi ke kamu. Kalau kamu
yakin bisa menguasai diri dan niatnya lillahi ta’ala, ya monggo.. tapi kalau
sekedar have fun, biar ada kecengan, hura-hura atau naudzubillahi min
dzalik cuma untuk muasin nafsu syahwatmu, ya semoga kamu cepat diberi
kesadaran. Aamiin.
Alasan-alasan
lain mengapa saya tetap berusaha menahan, sekuat tenaga, untuk tetap sendiri
itu banyak sekali, yang kalau dijelasin satu-satu mungkin bisa dijadikan sebuah
buku haha, namun secara ringkasnya adalah:
Pertama, mulai
dari pengalaman saya pribadi yang notabene menyadari bahwa banyak ruginya,
terlebih waktu. Saya selalu gagal mencapai target karena saya juga harus
mengalokasikan waktu buat pacar saya, belum lagi pas berantem, wuih.. kesel
mblo.
Kedua,
pengalaman teman-teman saya, terlebih teman semasa Sekolah Dasar saya dulu yang
80% udah nikah, sedangkan saya? Ya sabar dulu lah yaa haha. Sayangnya ada
beberapa diantara mereka yang pacarannya kelewatan sampai hamil duluan atau
yang lebih hits dikenal dengan istilah Married By Accident (MBA).
Kalau gitu dampak paling nggak enaknya ada di siapa? Cewek mblo cewek! Belum
tentang risiko hamil terlalu dini, faktor ketidaksiapan ibu hamil, stress,
malu, tertekan, keluarga cowok nggak mau mengakui, si cowok kabur gitu aja pas
tahu kita hamil, dan yang lebih parah lagi adalah dosa yang harus kita pikul
nanti.
Pernah suatu
ketika, mamaku bercerita jika pasien termuda yang ditolong beliau sewaktu
proses melahirkan itu umurnya 15 tahun, ya udah jelas lah kalau itu MBA, dan
saat melahirkan sang ayah tidak menampakkan batang hidungnya sedikit pun, yang
ngurusin akhirnya siapa? Orang tua lagi orang tua lagi. Emang kamu nggak kasihan
kalau ngrepotin orang tua terus dari kecil? Kejadian itu terjadi sewaktu saya
masih duduk di bangku SMP, gimana sekarang ya yang notabene istilah “cabe” dan
“terong” ramai di pasaran. Bukannya suudzon tapi fakta mblo, menurut sebuah
studi, lebih dari 60% remaja pernah berhubungan seksual. Ngenes mbloooo, itu
yang lebih ngenes dari status jomblo kita!!
Ketiga, beberapa
buku yang pernah saya baca seperti Fiqih Gaul karangan
Thobib Al Asyar, The
Perfect Muslimah karangan Ahmad Rifa’i Rifan, Tuhan, izinkan aku
pacaran karangan Fikri Habibullah, secara garis besar melarang orang
pacaran. Dan memang banyak benernya sih, akunya aja yang kadang masih
seringkali mengingkari kebenaran haha
Tantangan
orang yang ingin hijrah memang tiada habisnya, saya pribadi, bahkan para alim
ulama pun, saya yakin pasti ada “lelahnya”, salahnya, apalagi saya yang masih
begitu fakir ilmu, kadar imannya begitu labil, naik turun seiring berjalannya
waktu. Jadi saran saya, jangan pernah kamu merasa putus asa dan memandang dunia
kamu gelap kalau kamu nggak punya pasangan, mblo! Kalau saya bisa mengulang
waktu saya mungkin lebih memilih untuk menjadi jomblo terus, mengerjakan yang
terbaik dulu, berteman dan mempunyai relasi sebanyak mungkin, dll. Tapi apalah
daya, nasi sudah menjadi bubur, jadi saya hanya bisa berharap semoga buburnya
enak mblo wkwk.
Kalau ada
yang ngompor-ngomporin, udah senyumin aja. Kalau ada yang pamer-pamerin, udah
doain aja. Kalau si doi udah nyebar surat undangan, kasian bener dah lu mblo,
nggak ngasi kepastian kali lu! hahaha
So, jomblo itu
bukanlah sebuah aib apalagi dosa. Jadi masih malu jadi jomblo? No way!
http://beritadomino2o6.blogspot.com/2017/07/gilaaa-kim-jong-un-korut-bisa-hancurkan.html
BalasHapushttp://jutawandomino206.blogspot.com/2017/07/saling-cukur-rambut-area-intim-pasangan.html
http://jutawandomino206.blogspot.com/2017/06/foto-hot-siswi-smp-berhubungan-badan.html
HALLO BOSS YUK DAFTARKAN SEGERA DI DOMINO206.COM JUDI ONLINE TEPERCAYA & AMAN 100% !
SANGAT MUDAH MERAIH KEMENANGAN TUNGGU APALAGI AYO BURUAN DAFTARKAN BOSS ^_^
UNTUK PIN BBM KAMI : 2BE3D683/WA(+855 8748 0626) SILAHKAN DIADD YA:-)
DOMINO206.COM MENYEDIAKAN 7 PERMAINAN
- ADUR-Q
- DOMINO99
- BANDAR-Q
- POKER
- BANDAR POKER
- SAKONG
- CAPSA SUSUN