Minggu, 03 Januari 2016

Move On, Pelajaran Penting Tentang Mengikhlaskan





             
             Beberapa bulan terakhir teman dekat saya mengaduh luar biasa setelah putus dengan pacarnya atau ditinggal jadian sama gebetannya. Sakit? Yaiyalah! Terlebih kalau hubungannya sudah serius, dimana bahasannya tentang rencana masa depan mereka gitu. Haduh haduh, pasti berat urusannya. Tetapi apa mau dikata, manusia memang hanya bisa berencana. Iya nggak, mblo?
                Kalau sedang berduaan atau pacaran, dunia itu serasa milik berdua tapi ketika udah putus dunia akan terasa begitu hampa atau lebih baik aku mati saja. Awalnya aku pikir ini hanya guyonan, eh ternyata ada lo yang beneran rela mati beneran. Naudzubillah. Jadi bener lah kalau ada hadist yang bilang, cintamu akan sesuatu membuatmu buta dan tuli hehehe. Kamu yang baca ini jangan sampai kayak gitu, ya?
                Nah diantara desas-desus keterpurukan itulah kemudian muncul istilah move on. Move on merupakan sebuah ungkapan dalam Bahasa Inggris yang intinya berarti terus melaju namun di Indonesia istilah ini santer terdengar sebagai bentuk support untuk mereka yang baru saja putus cinta. Tidak hanya putus cinta saja sih sebenernya, ketika kita sudah jenuh dengan suatu pekerjaan atau terlalu buang-buang waktu dalam mengerjakan sesuatu ada baiknya buat kita untuk segera move on. Namun ungkapan tersebut kurang umum dikatakan pada kondisi tersebut. Makanya move on itu selalu identik dikatakan untuk orang yang baru saja mengalami putus cinta. Time flies, people change, but memories stay hmm.
Gimana caranya buat move on?

Menurutku, sebagai salah seorang mantan produk gagal move on, hal pertama yang harus kamu lakuin adalah memaafkan diri sendiri. Kenapa diri sendiri? Karena diri kitalah yang memutuskan untuk memulai perkara [pacaran/pdkt/ttm/dkk] dengan orang tersebut. Dengan kata lain, diri kita jugalah yang memilih orang tersebut untuk menjadi raja atau ratu di hati kita. Jadi harusnya kita siap dengan segala konsekuensi atas pilihan tersebut, kan? Memaafkan diri sendiri juga berarti mengikhlaskan segala kenangan, mimpi, atau cita-cita yang pernah ada, yang pernah ingin kita bangun bersamanya itu untuk pergi. Terima kenyataan dan maafkan dirimu sendiri.
Hal kedua adalah mengikhlaskan hati kita untuk memaafkan kesalahan pasangan kita. Well, bagiku ini adalah part paling sulit, terlebih setiap orang yang susah move on akan merasa diri mereka adalah ‘korban’. Tapi ya mau gimana lagi, Ikhlas adalah kata yang mudah diucapkan tapi aku yakin susah banget untuk dilakukan. Memaafkan mantan [apapun] itu adalah cara terbaik agar kita bisa merasa ‘biasa aja’ dan nggak terbawa marah apalagi  baper terus ke dia. Percaya deh cinta yang jadi benci itu sebenernya juga masih cinta hehe. Buktinya, baik haters maupun fans itu kan sama-sama orang yang hobi memperhatikan detail orang yang dimaksud. Makanya banyak orang yang bilang cinta dan benci itu beda-beda tipis. Mau move on kan berarti mau berusaha untuk berhenti mencintai, kalau kita nggak mau memaafkan pasangan, untuk apa kita susah-susah mencoba move on? Mending kejar aja dia terus hehe
Selanjutnya adalah hal klasik yang mesti kamu perhitungkan yaitu masa depan. Jika bencana putus cinta menimpa kamu yang masih muda, maka cepatlah berpikir jika masa depanmu itu masih panjang. Kamu masih mempunyai banyak hal yang diraih biar kamu bisa mendapatkan pengganti yang jauh lebih baik dari dia. Bukankah jodoh adalah cerminan? Makanya nggak usah deh lama-lama galau dan menyiksa diri sendirian. Sayang banget kamunya juga waktunya. Kamu lo masih punya berjuta kesempatan bertemu dengan orang-orang baru nantinya. Jadi ngapain lama-lama stuck dan jagain jodoh orang? Hehe hayuk deh buruan move on!
Nah apalagi jika bencana putus cinta menimpa kamu yang notabene ada di UNIK (Usia Nikah) atau sudah tua, buruan deh move on! keburu ketuaan, jeng! Hehe. Buat apa kita lama-lama meratapi sesuatu yang nggak mungkin berubah tanpa kehendak  Tuhan gitu, iya kan? Jadi mending move on, memperbaiki diri, mempersiapkan serta membuka hati untuk yang baru. Kalau belum ketemu jodoh ya bersabar dan tetep berdoa minta yang terbaik dariNya.
Nah, satu hal yang perlu diinget lagi adalah jodoh itu di tangan Tuhan. Jadi meskipun kamu pacaran bertahun-tahun tapi kalau bukan jodoh? yasudahlah. Jodoh sudah ada yang ngatur kok, kita nggak mungkin kehabisan stok kok meskipun rasio wanita lebih banyak dari laki-laki belakangan ini hehe. Jadi ya santai aja. Hargai usaha kita selama berpacaran dengan mantan kekasih dulu dan buat itu sebagai bahan pembelajaran. Kalau bukan kita duluan yang menghargai diri sendiri, then who?
Yang terakhir adalah sibukkan dirimu dengan kegiatan yang bermanfaat. Kenapa? Karena dengan menjadi sibuk pikiran kita kan otomatis terfokus pada hal-hal yang membuat kita sibuk itu dan nggak bakal ada banyak waktu mikirin yang ‘dulu-dulu’. Toh kalaupun ada waktu juga nggak bakal lama. Nah jika memori masa lalu itu masih sesekali membayangi, itu wajar kok, namanya juga luka yang masih baru jadi wajar jika masih menimbulkan pilu. Duh nggak bisa sok-sok an lah kalau ngomong yang beginian sekarang. Secara gue jomblo hehe. Tapi jika hal tersebut terjadi, senyumin aja, dan bilang “Aku memang pernah memilihmu tapi bukan untuk masa depanku”. Jleb. Jadi jangan terlalu dipikir lebih lanjut, tabrak dengan senyuman aja. Itu cara buat kita menang.
Dalam proses tersebut kamu mungkin juga bakalan ada di fase dimana kamu merasa kesepian dan sendiri gitu, ya maklum lah ya, kan biasanya HP kita rame banget tuh sama si doi tetapi semenjak dia tiada, kan HP kita jadi sepi banget jak hehe. Dalam masa seperti itu, lebih baik kamu gunakan waktumu untuk memperbaiki kualitas imanmu. Jalinlah cinta baru yang lebih haqiqi, cintamu kepada Rabbi, kepada Tuhanmu. And you will never regret, insyaAllah.

Berapa persen tingkat keberhasilan saran tersebut?
               
Well, no one can guarantee how far it will works except you, yourself. Semuanya tergantung kamu, seberapa sungguh-sungguh niatanmu, usahamu, serta seberapa lapang hatimu untuk mengikhlaskan semuanya, mengikhlaskan kenangan serta mimpi-mimpi itu pergi. But believe me one thing, time heals, a lot. So don’t give up, beibi!

Kenapa saya masih belum bisa move on?
               
You must question yourself first, why? Bagiku ada dua pilihan, yang pertama, kamu memang belum bisa mengikhlaskannya dan yang kedua adalah kamu memang sengaja tidak ingin melupakan atau melepaskannya. Yah katanya kalau sudah terlanjur cinta itu kan, hm susah haha.

- Well, life is choice, it depends on you wheter you want to move or not. Good luck!-

6 komentar:

  1. menyibukkan diri itu cara yang manjur. Biar ga keinget mulu

    BalasHapus
  2. Wkwkk Sih Anis skrng sdh mempelajari seluk beluk soal itu yaa, smoga itu g' terjadi padamu :v

    BalasHapus
  3. kalau sama lila mah jauuuh hehe :)

    BalasHapus