Hidup
sebagai anak kosan itu gampang gampang susah. Layaknya moto life is choice, gampang atau susahnya
hidup sebagai anak kosan juga tergantung kepada individunya masing-masing. Jika
kita menghendaki mudah, maka otak kita cenderung akan memikirkan segala cara
untuk membuat hidup kita di tanah perantauan mudah atau kita memilih untuk hidup
nyantai-nyantai aja, selaw aja, kan juga jadi mudah meskipun
sebenernya hidupnya jauh dari kata baik-baik saja alias berantakan. Mereka yang
merasa hidup sebagai anak kosan itu susah, ribet, capek, juga karena mereka
berpikir begitu. Otaknya akan meneruskan pemikiran itu ke tangannya, tubuhnya,
dan juga perasaannya hingga menyebabkan ia berpikir bahwa ia tidak betah hidup
di tanah kosan.
Kali
ini saya ingin berbagi pengalaman yang mungkin dapat menjadi inspirasi atau mungkin
sekadar informasi. Intinya, ada tiga hal yang perlu diperhatikan saat agan hidup
sebagai anak kosan, yaitu WMU (Waktu, Makanan, dan Uang). Yuk mari langsung aja
Makanan
Urusan perut merupakan hal yang
krusial bagi anak kosan. Kita seringkali dihadapkan pada impian untuk tetap
memenuhi standar gizi dan realita uang di kantong yang kian hari kian sepi. Ya
sebenernya sih, makan makanan yang bergizi itu adalah prioritas mengingat kita
adalah seorang pelajar yang notabene pasti membutuhkan banyak asupan gizi untuk
berpikir namun apa daya jika keadaan uang
kita pas-pasan, iya kan?
Hm menurut hemat saya, memasak
sendiri menjadi solusi yang sangat tepat buat kamu. Selain tetap mendapatkan
makanan yang bergizi dengan harga yang sama bahkan lebih murah daripada membeli
jadi, kita juga dapat ilmu yang penting buat saku menikah nanti *eaa haha.
Ambil contoh: harga ¼ kg ayam potong mentah di daerah Pondok Betung, Bintaro
adalah Rp14.000,- ditambah keperluan bumbu seperti Rp2000,- untuk bawang putih
dan merah, Rp1000,- untuk kemiri dan kunyit, serta Rp2000,- untuk garam dan
penyedap rasa. Jika tidak mau ribet dan habis uang di bumbu, pakai garam saja
juga jadi kok. Terakhir adalah minyak
1 liter seharga kisaran Rp12000,- untuk merk fortu*e. Syukur-syukur
kalau lagi promosi kamu bisa dapat harga Rp11.000,- haha nggak ngaruh banyak sih. Minyak se-liter dapat bertahan kurang
lebih setengah bulan, itu juga dengan asumsi kamu masak setiap hari. Sehingga
total kamu habis modal Rp32.000,-.
Jika diolah, kamu dapat setidaknya 4 kali makan dengan lauk
ayam plus aset dalam bentuk garam, minyak,
bawang (kalau lagi murah) yang bisa digunakan untuk masak selanjutnya. Sedangkan
jika kamu beli lauk ayam jadi kamu akan menghabiskan uang sekitar Rp24.000,-
sampai Rp32000,- untuk lauk ayam 4 kali makan tanpa nasi tetapi kamu tidak akan
memiliki aset apapun setelahnya. Kalau ingin lebih murah lagi, kreasikan
masakan tempe atau tahu saja. Hari pertama tahu di bacem, hari kedua di goreng,
hari ketiga di semur, dan seterusnya setelah itu ganti tempe yang digituin
wkwk. Itu bakal hemat, banget. Dengan mengkonsumsi berbagai olahan tempe tahu
selama ¾ bulan dan ¼ bulannya saya selingi dengan ikan laut atau ayam saya bisa
menghemat hingga 50% jatah uang makan saya haha. Salah satu kiat hemat atau kepepet
saat uang kita begitu tipisss haha.
Memasak pada hari-hari kerja juga harus disiasati agar tidak
menghabiskan waktu kita di dapur. Jadi saat kamu punya lebih/luang, buatlah
bumbu kemudian simpan dalam kulkas. Jika nanti butuh langsung aja campur dengan
bahan masakan dan siap disajikan. Atau jika tidak gitu, buatlah masakan yang
sudah dibumbui dan simpan di lemari es, seperti ayam siap goreng, masakan yang
diumbu bacem, atau masakan yang tinggal dihangatkan lagi seperti semur. Kalau
bisa jangan terlalu sering konsumsi makanan instan seperti nugget, chicken
wings, dan lainnya yang mengandung pengawet.
Mungkin hal diatas masih dirasa ribet, khususnya oleh pihak
laki-laki yang notabene males ribet dan cinta praktis maka membeli makanan jadi
selalu jadi alternatif terbaik. Tidak masalah namun alangkah lebih hematnya
jika minimal agan memasak nasi sendiri, mengingat porsi makan laki-laki yang
biasanya bejibun, sehingga nanti agan
tinggal membungkus lauk dan sayur secukupnya untuk dimakan sehari. Kecuali lagi
jika penjual makanan tersebut tidak menghitung nasi sebagai “nilai” tersendiri
sehingga agan bebas mengambil sebanyak-banyaknya tanpa khawatir masalah harga.
Dan sebagai anak kosan kita juga wajib pintar-pintar memilih tempat makan.
Jangan melulu karena murahnya tetapi juga ke-hiegenisan makanannya.
Satu hal lagi yang perlu digarisbawahi bahwa hemat itu tidak
sama dengan pelit. Jangan mentang-mentang menjadi anak kosan kemudian kita
menjadikannya alasan untuk menomorduakan kesehatan. Karena apa? Karena seringkali
saya dengar, “Biasa anak kosan bro, akhir bulan ya menunya indom*ie.” Hal
tersebut bisa jadi memang dikarenakan hemat, tapi menurut saya sih faktor malas atau memang doyan makan mie lebih mendominasi. Karena
memang selain praktis dan rasanya yang enak, mie instan juga tergolong murah
meriah. Namun jangan lupa akan efek jangka panjang yang ditimbulkan, memang
bukan sekarang, tapi nanti, entah kapan yang jelas itu pasti. Hanya ingatlah
kembali jika jasad ini adalah titipan Tuhan yang wajib kita rawat dengan
sebaik-baiknya. Selama masih bisa diusahakan makan yang baik, maka makanlah ^^
Uang
Uang adalah salah satu hal yang fundamental bagi kelangsungan
hidup anak kosan. Setiap orang memiliki kebiasaan dan cara yang berbeda dalam
meng-handlenya. Ada orang yang
dikasih sedikit bisa bertahan namun ada juga orang yang dikasih banyak masih
saja merasa kurang. Intinya adalah pandai-pandailah bersyukur dan menempatkan
prioritas. Berikut contoh sederhananya.
1.
Buatlah budget atau target nominal uang yang
akan digunakan dalam satu bulan
2. Tuliskan semua kebutuhanmu dalam satu bulan
berikut nominal yang akan dikeluarkan. Misalnya:
Mei
1.
Beli buku Rp100.000,-
2. Uang makan pokok Rp500.000,-
2. Uang makan pokok Rp500.000,-
3.
Bayar kosan Rp500.000,-
4.
Potong rambut Rp15.000,-
5.
Jajan Rp100.000,-
3.
Buatlah skala prioritas seperti sangat penting
(SP), penting (P), cukup penting (CP), dan tidak penting (TP) pada setiap poin
kebutuhan yang kamu tulis
Mei
1.
Beli buku (CP) Rp100.000,-
2.
Uang makan pokok (SP) Rp500.000,-
3.
Bayar kosan (SP) Rp500.000,-
4.
Potong rambut (SP) Rp15.000,-
5.
Jajan (TP) Rp100.000,-
4. Ketika
ada dua kebutuhan atau lebih dalam satu waktu, prioritaskan kebutuhan yang
lebih penting terlebih dahulu. Misalnya pada tanggal 10 Mei ibu kos kamu
menagih uang kosan sedangkan pada saat itu kamu sudah siap pergi membeli buku
bacaan maka urungkan dulu niatmu untuk membeli buku dan bayarkan uang kos
terlebih dahulu.
5.
Lebih baik lagi jika kamu membuat tabel harian
dalam satu bulan dan tulis nominal uang yang kamu keluarkan pada hari tersebut.
Dengan melakukan hal tersebut, kamu dapat mengetahui jumlah uang yang kamu
habiskan dalam satu bulan, dan membuat perencanaan keuangan yang lebih matang
bulan berikutnya. Entah untuk menambah budget
atau mengurangi budget bulananmu
Hari /
Pengeluaran total
|
SENIN
|
SELASA
|
RABU
|
KAMIS
|
JUMAT
|
SABTU
|
MINGGU
|
Minggu
Pertama
|
Rp30.000,-
|
Rp20.000,-
|
Rp20.000,-
|
Rp30.000,-
|
Rp40.000,-
|
Rp50.000,-
|
Rp100.000,-
|
...
|
...
|
...
|
...
|
...
|
...
|
...
|
...
|
...
|
...
|
...
|
...
|
...
|
...
|
...
|
...
|
Minggu
Keempat
|
dst
|
dst
|
dst
|
dst
|
dst
|
dst
|
dst
|
Meskipun terlihat sepele, hal diatas terbukti sangat membantu
saya dalam mengontrol keuangan saya. Jika hari ini dirasa terlalu banyak
mengeluarkan uang maka saya akan berusaha mengerem uang yang akan saya
keluarkan besok. Tidak mudah memang karena nyatanya berat sekali untuk
dilaksanakan terlebih ketika godaan untuk jajan
dan makan datang. Terlebih saat PMS datang melanda kaum perempuan, berat
banget haha.
Waktu
Waktu seperti mata uang yang bermata dua. Jika kita mampu
memanfaatkan sebaik-baiknya maka kita mampu mendapat banyak hal namun bila
sebaliknya maka kita akan menyesal nanti, pasti. Jadi wajib bagi kita untuk
membuat perencanaan yang baik jika kita memang mentargetkan banyak hal baik.
Berikut adalah langkah yang mungkin dapat dicoba:
1. Membuat agenda harian dalam seminggu secara
detail. Contohnya:
Hari Senin:
03.00-04.00 Belajar mandiri
04.00-04.30 Ibadah sholat dan mengaji
04.30-04.45 Mandi
04.45-05.00 Mempersiapkan kebutuhan sekolah
..................................
Begitu seterusnya hingga Hari Minggu
2. Membuat target berikut hadiah (reward) dan konsekuensi hukuman (punishment) yang diterima atas
pencapaian target tersebut. Contohnya:
SENIN (16 November 2015)
1. Ujian
Praktek Menulis dapat A+
Berhasil -> reward -> makan lauk ayam
Gagal -> punishment -> makan lauk tempe
2. dst
2. dst
Tuliskan hal serupa untuk Hari Selasa sampai Hari
Minggu.
3. Kamu juga wajib mengkategorikan urgensi setiap
kegiatan yang kamu tulis dan prioritaskan yang lebih penting dan mendesak
4. Jangan lupa untuk selalu mengagendakan refreshing, entah itu dalam bentuk
liburan, belanja, jalan-jalan, nonton film, atau mungkin menjalani hobi. Hal
ini penting agar otak kita tidak jenuh menjalani rutinitas sekaligus dapat
dihitung sebagai hadiah atas kerja keras yang sudah kita lakukan.
Hal tersebut diatas adalah inti dari manajemen waktu.
Terlihat sepele, sekali lagi. Namun jangan pernah menyepelekan hal tersebut.
Karena dengan menulis kita akan mempunyai reminder
yang akan memaksa kita untuk berusaha tetap pada “jalur” (keep on the line). Jadi kalaupun nantinya
kita melenceng, melencengnya nggak jauh-jauh amat lah wkwk.
“Lantas bagaimana dengan pacaran? Apakah bisa
diagendakan sebagai refresing?”
Hm, ini yang susah saya jawab karena saya sendiri belum punya
pengalaman tentang ini wkwk. Ya kalau saya sih terserah, karena bagi saya hidup
adalah pilihan dan pilihan ada di tanganmu. Asal tidak di luar batas saja
lah. Karena miris sekaligus prihatin sebenarnya mengetahui fakta jika beberapa
teman dekat saya sudah berani membawa pacarnya masuk ke kamarnya. Ya karena di
kosan jarang atau nggak mungkin ada
ruang tamu juga sih. Tapi jamak orang
pasti berpikir yang tidak-tidak, bukan? Walaupun nyatanya cuma liat film bareng
atau belajar bareng di kamar.
Hm, jika tetap ingin mengagendakan pacaran sebagai refreshing ya boleh-boleh saja selama
saat berpacaran tidak terjadi cekcok atau
konflik yang malah bikin kamu mikir keras atau bahkan sakit hati. Kan bukan “refreshing” lagi namanya. Pun selama
aktifitas pacaran tersebut tidak menguras waktumu apalagi memecah fokus
studi kamu. Kalau bisa, jangan dulu deh pacaran yang gitu. Lebih baik mencari
yang bisa support studi kamu. Bukan yang
pandai merayu dan minta manja melulu.
Menjadi anak kosan itu bebas, bebas banget terlebih mengingat kita jauh dari pengawasan orang tua. Enak nggak enaknya tergantung pada individunya masing-masing. Hal tersebut lebih dominan menjadi tantangan tersendiri, ujian bagi ketaatan kita. Beneran niat mencari ilmu hidup atau bebas hura-hura? Itu semua pilihan.
Lalu bagaimana saat kita merasa sendiri, gabut, bosen? Sebenarnya kondisi-kondisi seperti itu adalah hasil
dari pemikiran kita sendiri. Ada beribu hal yang masih bisa kita coba.
Kondisi-kondisi tersebut biasanya muncul karena kita tidak mempunyai rencana
dalam hidup, tidak punya target, tidak punya mimpi, atau memang kita dasarnya
enggan melakukan sesuatu yang penting. Hm,
kalau lebih agamisnya itu katanya karena kita lagi jauh dari-Nya. Mengapa kita
harus merasa sendiri saat kita tahu Tuhan tidak pernah meninggalkan kita dan
justru kita yang sering “menduakannya” karena pekerjaan-pekerjaan kita yang
seringkali menguras waktu dan menumpuk. Jika demikian seringkali kita berharap
mendapat waktu senggang. Namun saat kita dicoba dengan waktu luang yang lebih,
kita jadi bingung mau melakukan apa dan berharap menemukan pekerjaan atau
aktivitas tertentu. Jamak dari kita kan begitu, hmm repot.
Tips yang lebih muluk-muluk, mungkin, adalah mencoba berkreasi dengan kamar kosmu. Kamu dapat
memulainya dengan mengubah desain atau tatanan kamarmu seapik mungkin, senyaman
mungkin, agar tidak bosan sekaligus hitung-hitung latihan mengasah otak kanan
yang biasanya jarang difungsikan. Untuk menghadirkan suasana rumah, kamu bisa menempel kertas yang berisikan kata-kata yang sering diucapkan ibumu,
ayahmu, atau adik-adikmu. Misalnya: “Jangan lupa makan buah dan sayur” (kata
Ibu), “Mbak belikan aku kaos anime” (kata adik), atau “Nggak usah mikir pacaran dulu kalau belum nemu yang bener” (kata ayah).
Dengan menuliskan kata-kata tersebut kita akan merasa sedikit ada di rumah haha. Lumayan lah menurut saya.
Dengan menuliskan kata-kata tersebut kita akan merasa sedikit ada di rumah haha. Lumayan lah menurut saya.
Djakep bener tipsnya 😆👍
BalasHapusDjakep bener tipsnya 😆👍
BalasHapus