Senin, 16 November 2015

Tentang Rasa Sayangku




Adalah mereka, pengasuh kecil saya yang akrab saya panggil “emak” dan “mbahkung”. Tuhan mengirimkan dua orang malaikat ini sejak kurang lebih 21 tahun yang lalu. Mereka adalah orang yang begitu menyayangi saya, meskipun kami tidak sedikitpun terikat oleh darah. Jika rasa sayang mereka bisa diukur, maka alat pengukur tersebut akan rusak karena rasa ini infinity

                Adalah mereka, emak dan mbahkung, yang tak sekedar menjalankan formalitasnya sebagai pengasuh anak namun sudah menjadi orang tua baru bagi kami (aku dan adik-adikku). Mereka tak hanya ada dalam memori masa kecilku namun juga hadir seiring tumbuh kembangku hingga kini, hingga aku sudah bisa dikategorikan dewasa

Adalah mereka, emak dan mbahkung, yang berusaha mengumpulkan uang untuk diberikan setiap aku hendak kembali ke perantauan. Biasanya tiga ratus ribu. Jumlah yang sangat banyak, banyak sekali. Terlebih mengingat kondisi emak dan mbahkung, yang tak lagi muda dan mampu mendapat uang dengan mudah. Namun mereka tetap ingin memberikan dan mengusahakan uang saku tersebut untukku.

Adalah mereka, emak dan mbahkung, yang di mata senjanya tetap memaksakan diri untuk memasak ikan patin, ikan favoritku, tiap kali aku pulang ke kampung halaman. Ikan patin yang dibumbu pedas, persis seperti kegemaranku. Padahal aku tahu benar jika mereka bukanlah penyuka makanan pedas. Empat bungkus diberikannya padaku dan satu sisanya mereka makan berdua. katakan padaku, adakah hal yang lebih manis dari itu?

Adalah mereka, emak dan mbahkung, yang seringkali bertanya kapan aku menikah. Bukan karena apa-apa, mereka hanya khawatir mereka tidak bisa hadir nanti, nanti beberapa tahun lagi, mengingat ‘kepulangan’ senantiasa membayangi masa senjanya. Aku sudah seringkali lebih dulu ditinggalkan kakek nenekku yang dulunya juga pernah berjanji hadir pada saat pernikahanku. Aku bersedih tiap kali mengingat itu. Sangat sedih. Namun aku berpasrah padaMu, ya Tuhan. Engkau pemilik skenario terbaik dan aku yakin akan hal itu.


0 komentar:

Posting Komentar