Belajar Dari Buku “Lautan Langit”
Hm, rasanya
punya sahabat yang sama-sama orang yang hobi nulis itu so sweet, menurutku sih haha. Tanpa ada pembicaraan, apalagi
pertemuan, namun saat rasa rindu itu datang kami biasanya menulis, berusaha
mereka-reka kejadian yang pernah kita alami, dan mencantumkan namanya dalam
tulisan kita. Tanpa diketahui orangnya, juga tanpa memberitahu. Dari tulisan
kita di blog kita masing-masing juga, kita bisa tahu apa yang sedang ia rasakan,
ia akan hadapi, atau ia sedang sibuk lakukan. Mengetahui hal tersebut kadang
menjadi pelipur tersendiri saat perkuliahan sedang hectic-hecticnya atau obat saat kita dilanda rindu tapi enggan
mengadu. Cucok juga buat yang sedang jatuh cinta sih (meskipun itu bukan saya)
haha. Yuk langsung simak tulisan yang bikin aku
lumayan, banyak, baper! Haha
”Aku selalu menanti tulisanmu karena darimana lagi aku bisa
tahu tentang apa yang sedang kamu pikirkan bila tidak dari sana. Kita tidak
pernah bercakap-cakap tentang sesuatu yang dalam, hanya sebuah sapaan. Aku selalu
menunggu tulisanmu karena darimana lagi aku bisa tahu tentang jalan pikiranmu,
tentang masalah yang sedang kamu hadapi, atau tentang perasaanyang sedang kamu
rasakan. Meski tulisan itu tidak sepenuhnya mewakili perasaan, setidaknya aku
tahu perasaanmu masih hidup untuk nantinya kau cintai. Itu pun bila kamu
mengizinkan.
Aku selalu
membaca tulisanmu, dari halaman satu hingga halaman yang aku yakin akan terus
bertambah karena dari mana lagi aku bisa mengenalmu dengan leluasa bila tidak
dari sana. Aku bahkan tidak kuasa menyebut namamu di hadapan temanmu. Aku harus
menunggu sepi atau malam hari untuk bisa leluasa memandang layar dan membaca
berulang-ulang setiap kata yang lahir dari pikiran dan hatimu.
Aku menyukai
cara jatuh cinta seperti ini, kamu tidak tahu dan aku pun tidak harus
repot-repot bertanya kesana kemari tentangmu hari ini. Teruslah menulis karena
suatu hari salah satu tulisanmu akan kuwujudkan. Tentang resahmu menunggu
seseorang yang tak kamu tahu siapa, tapi kamu percaya pasti datang. Aku pasti datang.”
0 komentar:
Posting Komentar