Minggu, 22 November 2015

Menanti Tulisanmu



Belajar Dari Buku “Lautan Langit”


Hm, rasanya punya sahabat yang sama-sama orang yang hobi nulis itu so sweet, menurutku sih haha. Tanpa ada pembicaraan, apalagi pertemuan, namun saat rasa rindu itu datang kami biasanya menulis, berusaha mereka-reka kejadian yang pernah kita alami, dan mencantumkan namanya dalam tulisan kita. Tanpa diketahui orangnya, juga tanpa memberitahu. Dari tulisan kita di blog kita masing-masing juga, kita bisa tahu apa yang sedang ia rasakan, ia akan hadapi, atau ia sedang sibuk lakukan. Mengetahui hal tersebut kadang menjadi pelipur tersendiri saat perkuliahan sedang hectic-hecticnya atau obat saat kita dilanda rindu tapi enggan mengadu. Cucok juga buat yang sedang jatuh cinta sih (meskipun itu bukan saya) haha. Yuk langsung simak tulisan yang bikin aku lumayan, banyak, baper! Haha

Aku selalu menanti tulisanmu karena darimana lagi aku bisa tahu tentang apa yang sedang kamu pikirkan bila tidak dari sana. Kita tidak pernah bercakap-cakap tentang sesuatu yang dalam, hanya sebuah sapaan. Aku selalu menunggu tulisanmu karena darimana lagi aku bisa tahu tentang jalan pikiranmu, tentang masalah yang sedang kamu hadapi, atau tentang perasaanyang sedang kamu rasakan. Meski tulisan itu tidak sepenuhnya mewakili perasaan, setidaknya aku tahu perasaanmu masih hidup untuk nantinya kau cintai. Itu pun bila kamu mengizinkan.

Aku selalu membaca tulisanmu, dari halaman satu hingga halaman yang aku yakin akan terus bertambah karena dari mana lagi aku bisa mengenalmu dengan leluasa bila tidak dari sana. Aku bahkan tidak kuasa menyebut namamu di hadapan temanmu. Aku harus menunggu sepi atau malam hari untuk bisa leluasa memandang layar dan membaca berulang-ulang setiap kata yang lahir dari pikiran dan hatimu.

Aku menyukai cara jatuh cinta seperti ini, kamu tidak tahu dan aku pun tidak harus repot-repot bertanya kesana kemari tentangmu hari ini. Teruslah menulis karena suatu hari salah satu tulisanmu akan kuwujudkan. Tentang resahmu menunggu seseorang yang tak kamu tahu siapa, tapi kamu percaya pasti datang. Aku pasti datang.

0 komentar:

Posting Komentar