![]() |
Suka tidak suka, setiap pertemuan akan selalu berakhir dengan
sebuah perpisahan. Begitulah yang mungkin akan terjadi, lagi, padaku beberapa
jam, hari, atau bulan. Entah kapan sampai pengumuman mengenai penempatan tugas
PKL sampai ke tangan kami, anggota Saliyo’s
Residence. Saliyo’s Residence adalah
nama yang kami berikan untuk tempat tinggal (kos) yang kami tempati setahun
belakangan ini. Kami resmi tinggal disini sejak 17 Oktober 2014 lalu. Sehari
serasa sejam, setahun serasa sehari, atau mungkin kurang dari itu tiap kali
kami menghabiskan waktu bersama. Jika diluar aku dikenal sebagai pribadi yang
tertutup maka hal itu sangatlah berkebalikan dengan apa yang diketahui oleh
teman-teman sekosku yang juga sebenarnya “gila” sepertiku.
Tak butuh waktu lama bagiku untuk mengenal sedikit banyak
mengenai teman-temanku dan berusaha meredam ke’egoisan’ku saat kami bersama.
Banyak hal yang kadang kala menjadi sangat sensitif bagi kami hingga tak jarang
membuat kami terpenjara dalam awkward
moment, diam satu sama lain, atau bahkan tak saling sapa. Sekali, dua kali,
hal itu terjadi namun tak pernah mempengaruhi kualitas kebersamaan kami
selanjutnya. Kadang karena kesalahpahaman, ketidaksesuaian prinsip dan
pemikiran. Ketika aku menulis ini dan sesekali menengok ke belakang, aku tak
sadar jika aku sedang menyunggingkan senyum seraya berkata dalam hati, “lucu
ya!”
Mungkin aku tak bisa memberikan kalian banyak hadiah sebagai
tanda perpisahan yang bisa kalian kenang, tapi ingatlah satu hal jika aku pasti
merindukan kalian sewaktu di penempatan. Hanya melalui tulisan ini juga aku
bisa secara detail mengekspresikan hal yang membuatku bahagia sewaktu kita
bersama. Momen pertama yang aku suka adalah berkumpul di dapur atau di dekat
tempat jemuran dan mengobrol seharian, ngomongin pelajaran, masalah kampus,
masalah dengan ibu kos *eh, atau mungkin masalah orang hahaha.
Kedua. Aku bersyukur karena aku hidup di tengah-tengah kalian
yang notabene bukan orang yang gemar “jajan”. “Jajan” seperti layaknya ABG
kekinian yang doyan makan di mall atau
update mode baju terkini. Kami
seringkali mengedepankan hemat diatas segalanya namun satu hal yang tidak bisa
kami tahan adalah kebiasaan kita yang hobi makan. Ketika yang lain hafal setiap
outlet perbelanjaan di penjuru kota maka kami hafal setiap
pedagang makanan di area dengan radius kurang dari 10 km dari kosan kami haha.
Mulai dari berbagai macam nama budhe seperti Budhe Cadar, Budhe Wahyudi, Budhe
Batak hingga penjual es degan pantai disamping penjual angkringan nasi kucing. Tak
jarang ketika penat melanda, kami mengunjungi tempat-tempat tersebut sekedar
untuk mengisi perut dan mendinginkan pikiran kami. Dan masih banyak lagi momen
yang terekam jelas di memoriku, namun tak mungkin aku ceritakan satu persatu
tentangnya. Namun sedikit banyak aku akan menggambarkan bagaimana orang-orang
ini dapat dikategorikan sebagai orang yang istimewa di hidupku.
![]() |
Iga Rusmala |
Cewek yang pertama ingin aku ceritakan adalah Iga Rusmala. Iya IGA, nama yang
terdengar seperti sop, makanan bakar, atau goreng haha. Dia adalah teman satu
kelasku sekaligus teman satu kosanku. Kalau masalah kompak-kompakan dalam
setiap hal yang berhubungan dengan kelas, jangan ditanya lagi, kita mah kompak banget! Kompak nggak ikut
kumpul kelas, kompak nggak muncul di grup kelas *eh. Gayanya yang masa bodoh
dan suaranya yang melengking adalah hiburan tersendiri buatku. Tingginya yang nggak begitu tinggi membuat
kita sering banget ada dalam satu shaf, paling belakang, dalam barisan. Actually it because we choose to be there hehe.
Dari semua anak penghuni kosku, dia adalah orang yang paling
sayang dengan kucing. Sehingga tak heran jika kami menjulukinya sebagai “ibu
kucing”. Tidak peduli kucing apa saja, kampung ataupun anggora. sedangkan aku? Boro-boro sayang, dekat saja nggak
berani hehe. Selain itu dia adalah satu-satunya orang di kosku yang memiliki
tingkatan sabuk karate lebih tinggi diantara semuanya. That’s why I will always feel safe hanging out with her. Kalau
masalah drama korea, dia adalah partner terbaikku.
Kami bisa berdiam diri di kamar seharian tanpa ada makanan dna keluar kamar
mungkin hanya untuk mandi dan sholat. To
be honest, kadang aku merasa ini sebuah kegilaan. Woooo
![]() |
Nurul Hidayah Yuliani |
Kedua, namanya Nurul
Hidayah Yuliani. Yang paling aku bete in dari cewek yang satu ini adalah
kebiasaannya men-skip drama korea
kebanyakan sampe nggak tahu kalau ada adegan-adegan penting di dalamnya. Bagi
penikmat drama korea, hal ini kan bikin bete haha. Diantara anak-anak sekosan,
dia adalah orang yang paling keibuan, berhati lembut sehingga mudah sekali
“tersentuh” dan baper. Makanya setiap kali dia diam, mematikan lampu, dan tidur
di jam-jam yang bukan jam tidurnya, I
know that there is something happened, always.
Aku selalu inget ibuku tiap kali dia nyuapin aku makan saat
aku buru-buru atau sedang males makan. Selain itu, dia juga penyayang banget
orangnya. Meskipun keibuan, tak jarang dia juga ikutan bertingkah “gila” kalau
lagi bercanda sama aku dan tamara haha. Aku dan Nurul sering banget
menghabiskan malam bersama, entah itu karena belajar atau nonton film sampai
ketiduran. Dia juga sering banget nongki di
kamarku dan akhirnya cerita banyak hal. Sehingga nggak heran kalau dia paham benar
tentang background kehidupanku mulai dari nakalnya masa kecilku hingga
nama-nama orang yang pernah singgah di hatiku *eaa haha. Dan mungkin momen
itulah yang akan sangat aku rindukan ketika kami harus berpisah sebentar lagi.
![]() |
Uswa Bilqis |
Ketiga adalah tetangga
kamarku, Uswa Bilqis. Cewek yang
satu ini sering di elu-elukan karena kecantikannya dan emang cantik haha.
Diantara anak-anak sekosan, cuma uswa dan aku yang jarang pulang ke rumah
karena kami berasal dari daerah diluar JABODETABEK. Jadi kami sering ditinggal
sendiri berdua karena yang lain pada pulang hiks. Walaupun kalem, Uswa adalah
orang yang juga cuek dan tampil seadanya. Tidak seperti kebanyakan cewek cantik
pada umumnya, Uswa adalah satu-satunya orang di kosan yang nggak pernah pacaran haha. Itu kenapa dia nggak pernah baper
ataupun sedih gara-gara cowok. Meskipun cantik dia juga nggak “menye-menye”
gitu. Uswa itu orangnya royal kalau ada makanan, nggak pernah perhitungan.
Semua anak kosanku nggak pernah perhitungan sih haha. Dia sering banget bilang
“bodo amat”, tetapi dibalik itu semua aku yakin dia pasti mikir. Kebanyakan
orang bergolongan darah O mah gitu
haha.
![]() |
sebelah kanan: Dewi Tamara Qothrunada |
Eh, Tam. Kita ternyata belum pernah foto berdua yang nggak gila dan layak disebar weh!
Dan yang terakhir adalah taruni hits STMKG, Dewi Tamara
Qothrunada. Aku dan Tamara dulu pernah satu kamar selama beberapa bulan
sembari menunggu adanya kamar kosong. Namanya cewek pasti kan cerita-cerita,
nah ada satu cerita yang membuat kami tertawa terbahak-bahak dan menganggap
dunia sebegini sempitnya haha. Dulu ketika saya SMP, saya pernah dekat dengan
seseorang, sebut saja R. Nah si R ini satu SMA sama Tamara. Tidak berakhir
disitu, si R dan Tamara pernah dicomblang-comblangin sama temen-temennya. Dan
ternyata kami dipertemukan dalam satu kamar setelahnya. How funny! Haha.
Tamara itu bisa dibilang my
partner in crime. Kalau sedang kumat, kami sering melakukan banyak hal
dengan spontanitas dan jarang berakhir wacana. Kami yang notabene sama-sama
pecinta makanan pedas, pernah nekat melanggar jam malam dan berjalan sekitar 1
km hanya untuk mencari warung sayur dan membeli cabai seribu rupiah untuk
membuat mie. Iya cuma untuk membeli cabai seribu rupiah. Ada lagi moment dimana aku dan Tamara konser
nyanyi bareng, karena karaoke mahal, maka kami memutuskan nyanyi gratis di
kamar. Nyanyi dengan lirik sesuka hati kami haha. Dan masih banyak kenangan
gila yang aku lakukan sama Tamara.
Satu persatu penghuni kosku mulai mengemasi barang-barangnya
dan akan segera keluar dari kosan. To be
honest, aku benci banget harus ada dalam fase seperti ini, lagi dan lagi.
Iya, berpisah dengan orang yang telah membuatku nyaman berada disampingnya.
Dulu aku juga berat banget meninggalkan sahabat-sahabatku saat di Taman
Kanak-kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, dan yang terakhir Sekolah
Menengah Atas. Tetapi ibuku selalu
bilang, “you’ll find new friends and
it’ll be forever like that”. Namun waktu dan kondisi seringkali menggerus ikatan pertemanan yang
ada hingga akhirnya hanya akan ada 1 atau 2 orang saja yang bertahan hingga
kita dewasa. But still, the intensity of
contacting each other will much less than before, especially when we get
married (my mother told me so) haha. Kadang aku berpikir, mungkin aku saja
yag egois haha.
Despite of that, kehadiran
kalian seakan memberi warna baru bagi memori lamaku. Sehingga sudah menjadi sebuah
kepastian jika aku bakal kangen sama kalian. Kangen ketawa cetarnya Iga, ramenya
Nurul, gilanya Tamara, dan sikap bodo’ amatnya Uswa. Entah ditempatkan
dimanapun kita nanti, ingatlah bahwa rencana Tuhan adalah yang terbaik diatas
segalanya. Ini cuma 9 bulan kok rekk. Lagian kita nanti kan ikut suami kita,
jadi no matter dimanapun kita asalkan
kita ada di samping orang tercinta, dunia mah bisa apa? Iya nggak? Hahaha. Jadi
jangan lama-lama ya kalau misal galau karena penempatannya. Aku berdoa yang
tebaik untuk kita semua. Dan apapun itu pasti yang terbaik. Yakin.
I gonna, really, miss you to the moon and back!
0 komentar:
Posting Komentar