Sempet vakum lama nggak nulis blog, maaf
yaaaaa! Terhore banget karena banyak yang menanyakan kapan aku posting lagi,
mulai dari pegawai kantor yang, semacam, ‘nagih’ the next Diary
Tanah Rantau dan temen-temen yang bilang lagi nunggu tulisan aku selanjutnya.
Sedikit banyak hal tersebut membuatku merasa ‘terpanggil’, merasa ada yang
menunggu cerita, entah itu karena manfaatnya, hiburannya, atau karena punya
bahan baru buat bully aku huhu.
Nggak kerasa, ya sebentar lagi kita sudah
bertemu lagi dengan tahun baru 2017 dan fakta bahwa aku bakalan bertambah tua dewasa
nggak bisa dihindari. Hiks. Rasanya baru kemarin aku nangis karena kueku
diinjek-injek sama temenku di zaman taman kanak-kanak (TK). Rasanya baru
kemarin aku kongkow bareng ‘geng’, sedikit brutal, di zaman Sekolah Dasar (SD)
dulu. Rasanya baru kemarin aku pacaran cuma beberapa hari sama adek kelas di
zaman Sekolah Menengah Pertama (SMP) dulu. Nerima karena kasihan. Putus karena
malu dibilang temen-temen ‘mbrondong’. HAHA.
Apa cuma aku yang ngerasain itu?
Randomly flashback kisah masa
lalu, nggak sadar membuatku senyum-senyum sendiri. Berpikir, lucunya aku dulu,
konyolnya, polosnya.
Nggak kerasa setahun hampir berlalu, lagi.
2016. Tahun yang bagiku cukup banyak kejutan, cukup banyak pengalaman pun
pelajaran.Kadang ada orang yang terlalu sibuk memikirkan masa depan, what
will I do next? Next and next. Ada juga yang malah mengutuk diri
sendiri terus menerus, ngeluh terus, nyesel terus. Hal kayak gitu itu seringnya
bikin kita lupa kalau diri kita itu perlu diapresiasi. Mengapesiasi diri bagiku
bukan perkara membangga-banggakan, tapi lebih kepada menghargai apa yang diri
kita udah lakukan.
Mengapresiasi diri membuatku lebih
menghargai diriku sendiri sebagai ‘human being’, yang bisa punya
kemampuan lebih asal mau berusaha, yang bisa gagal meski sering berhasil, yang
sadar punya keterbatasan tapi tetep mau berjuang. *Asek :D
Tentang mengapresiasi diri, aku
bakalan share 8 pencapaian paling w o w versi
diriku di tahun 2016 ^^. Kepo? Nggak, biasa aja. *Please jangan jawab gitu rek!
Wkwk* Okay, let’s check it out!
Keberhasilan aku yang pertama adalah sabar
nunggu kepastian PKL. Meskipun kadang lisanku ngeluh tapi sejujurnya hatiku
luluh alias pasrah dan nerima. Orang-orang yang kenal aku pasti tahu kalau aku
orangnya suka nggak sabaran haha. Jadi bagiku proses jadi lebih sabar itu
prestasi b a n g e t. Jadi singkat cerita, aku dan
temen-temen seangkatanku sempat nganggur selama hampir 5 bulan. Kuliah nggak, kerja
(PKL) juga nggak. Digantungin tanpa kepastian selama itu emang nggak enak,
bakalan lebih kerasa nggak enak kalau kita lagi nggak punya kegiatan. ASLI.
Tapi entah kenapa aku nggak begitu kesusahan. Aku malah banyak kegiatan di luar
yang akhirnya membuatku jalan-jalan, merasakan atmosfer luar kampus dengan partner ginian terbaik, Audia Azizah Azani. Bertemu dengan banyak orang baru dan
mendapatkan ilmu-ilmu baru di acara seminar atau diskusi publik. Gara-gara itu
aku jadi dapat banyak souvenir dan makanan as a rewards.
#doyanmakangratis #gapapa #mumpung #masih #bertitel #anakkos
Mengikuti banyak kegiatan di luar selama
masa-masa penantian itu adalah hiburan alias refreshing buatku.
Kenapa? Karena selain itu, aku lebih banyak menghabiskan waktu di kamar kosan.
Aku nulis semacam beberapa buku pelajaran gitu yang isinya rangkuman materi dan
catatan-catatan kecilku selama perkuliahan ditambah dengan soal jawab materi
ujian yang lalu-lalu. Entah darimana aku mendapatkan energi semangat itu tapi aku
bersyukur sekarang karena akhirnya berhasil menelurkan buku (meski belum sempet
disunting dosen). Dan you know what? Berguna bangeeeet! Baik
saat untuk kerja dan bisa disimpen di smartphone dan dibaca
kapan aja. Untuk orang yang teoritis dan pelupa seperti aku, buku ini guna
bangeet! Dan niatnya bakal aku komersilkan nanti hehe.
Ohiya, buku genre lainnya yang berusaha
aku dan temen-temen editor #TarunaNgeblog terbitkan adalah
buku yang isinya kompilasi cerita temen-temen selama mengabdi di perantauan.
Buku yang ini rencananya akan terbit dan ber-ISBN. Soon. Mohon
doanya, ya!
3. BERADAPTASI DENGAN
LINGKUNGAN KERJA
Ini yang buibu bilang kayak anak SMP sejatinya udah kerja buibuu :( |
Nah ini juga prestasi luar biasa aku
lainnya karena bekerja di tempat yang notabene temen-temennya jauh lebih tua
dari kita itu lumayan sesuatu dan butuh ilmu agar kita bisa akrab dengan
kesemuanya. Tidak berkubu dan netral. Itu seni baru bagiku. And alhamdulillah
aku sangat nyaman dengan lingkunganku sekarang. Betaaaah! Yeay!
4. MANDIRI SECARA FINANSIAL
Sumber: http://uceng999.com/wp-content/uploads/2016/03/6-Tanda-Bahwa-Anda-Sudah-Mandiri-Secara-Finansial-3.jpg |
Ini mungkin yang kebanyakan temen-temen
diusiaku belum sepenuhnya mampu. Di usiaku yang ke-(*tiiiiiit), bahkan
temen-temen lain di angkatanku masih ada yang berusia 19 tahun, kami sudah
berstatus CPNS. Sudah pegawai istilahnya. Bersyukur banget pastinya karena di
kampung halamanku banyak orang yang rela bayar ratusan juta untuk status ini.
Sedangkan aku mendapatkannya tanpa keluar uang sedikitpun (kecuali untuk ngurus
berkas-berkasnya yang banyak itu sih ya :D). Karena mendapat gaji yang
menurutku sudah lebih dari cukup, aku jadi malu kalau masih menerima uang saku
bulanan dari ibu. Bahkan dengan tabunganku, aku kemarin bisa ‘gantian’ memberi
sangu eyang-eyangku dan keponakan krucil-krucilku di hari idul
fitri kemarin, bisa sedikit bantu ibu selesein pembangunan rumah yang
alhamdulillah sekarang udah selesai, bisa ikut iuran sumbang daging qurban,
bisa ngasih laptop adikku, bisa sedekah lebih, dan bisa investasi dana buat usaha jual beli motor.
Sesuatu hal yang nggak pernah kusangka bakal terjadi secepat ini. MasyaAllah.
Adatnya, meski nggak selalu, ibu dulu
sering beliin baju baru kalau mendekati hari raya gitu. Tapi kebiasaan itu
nggak lantas membuatku ‘mewajibkan’ kebiasaan itu. Apalagi aku sadar kalau aku cuma setahun di
perantauan dan barangku sekarang aja sudah banyak. Jadiii, bakalan repot kalau
nanti mau pindahan ke kampus lagi. Huhu. Dan lagi dan lagi, ibuku selalu ngomel
kalau aku beli baju, mending dibuat beli makan atau susu karena ibuku pengen banget liat aku gendutan. Sampe sudah hafal diluar
kepala kalau ibu ngomong, “Gawe opo tuku klambi maneh? Iko lho klambimu
sak lemari nang omah. Di krawu ta?” Artinya kurang lebih: “Buat apa
beli baju lagi? Itu lho bajumu di rumah aja udah satu lemari. Mau dibikin krawu (makanan
khas jawa yang terdiri dari banyak sayur yang dicampur-campur) kah?”.
Sampai sekarang, meskipun sudah punya uang sendiri, aku masih konsultasi ke ibu dulu kalau mau beli apa-apa. Ibu selalu berhasil jadi rem bagiku biar nggak “kalap” (re: lapar mata) kalau belanja. Selalu. Dan karena didikannya juga aku jadi orang yang nggak terlalu nurutin fashion yang nggak akan pernah ada habisnya. Punya ibu yang kadang ke mall pake sandal jepit swallow dan baju hampir daster membuatku semakin bangga terlihat biasa aja. Kalau ibu bilang, “Mending ke mall pake baju bagus tapi ndak punya uang atau baju biasa tapi punya uang? Jangan gampang ketipu sama penampilan orang, Nak. Nggak mesti semua yang punya mobil itu kaya, bisa aja hutang, nurutin gengsi mau disebut kaya. Yang kayak gitu? Banyak, nak contohnya. Makanya hati-hati milih suami”. Jawabku spontan, “Eh? Udah kode suruh nyari kah? Yesyes!”. Langsung ditampar. HAHA.
Sampai sekarang, meskipun sudah punya uang sendiri, aku masih konsultasi ke ibu dulu kalau mau beli apa-apa. Ibu selalu berhasil jadi rem bagiku biar nggak “kalap” (re: lapar mata) kalau belanja. Selalu. Dan karena didikannya juga aku jadi orang yang nggak terlalu nurutin fashion yang nggak akan pernah ada habisnya. Punya ibu yang kadang ke mall pake sandal jepit swallow dan baju hampir daster membuatku semakin bangga terlihat biasa aja. Kalau ibu bilang, “Mending ke mall pake baju bagus tapi ndak punya uang atau baju biasa tapi punya uang? Jangan gampang ketipu sama penampilan orang, Nak. Nggak mesti semua yang punya mobil itu kaya, bisa aja hutang, nurutin gengsi mau disebut kaya. Yang kayak gitu? Banyak, nak contohnya. Makanya hati-hati milih suami”. Jawabku spontan, “Eh? Udah kode suruh nyari kah? Yesyes!”. Langsung ditampar. HAHA.
Mamaku I love youuuuuuu!
6. PRESENTASI PAPER PERDANA
(Nggak) punya foto presentasi pertama jadi pakai muka sengak ini aja! :D |
Di tahun 2016 ini juga, meskipun awalnya
cuma coba-coba, akhirnya aku berhasil nulis paper dan diprosidingkan daan
ber-ISBN. Yeay! Lumayan perjuangan karena aku nulis paper itu
bener-bener sendiri dan jadi penulis tunggal untuk paper pertama. Perjuangannya
nggak berhenti disitu, pada saat mau berangkat ke Jakarta buat presentasi,
kondisiku nggak begitu baik alias sakit dan kudu berangkat
sendiri.
Pada saat menginjakkan kaki di tempat
presentasi, kujumpai banyak wajah yang nggak asing, wajah-wajah senior. Alamak!
Anak-anak semi militer apalagi militer pasti tahu lah ya gimana perasaan kalau
ketemu senior hihi. Tapi berhubung aku ‘bener-bener sendiri’ jadi ku memutuskan
untuk berbaur ikut rombongan senior dan untungnya ada yang mengenali akuuh.
Alhamdulillah, ya Allah! HAHA.
Perjuangan selanjutnya adalah aku harus
presentasi di depan umum, di depan profesor, bapak ibu ahli, mahasiswa
universitas lain, pegawai BMKG, pegawai LAPAN, dan lain-lain dan
senioooor. Deg deg deg deg. Tapi saat itu, ada seseorang yang
menguatkanku, yang entah kenapa seakan tahu saat-saat dimana aku jatuh,
seseorang yang nasihatnya selalu membuat luluh, seorang nona yang bawel dan
nggak mau ngalah macam aku. Dia memberitahuku sebuah do’a yang sampe sekarang
sering aku baca, “Rabbish rahli sadri wa yassirli amri wah
lul uqdatan milisaani yaf kahu kauli”.
Semoga kamu dijagakan buat aku. *pura-pura gila :D*
Masih dalam kondisi yang kurang enak
badan, aku harus kembali ke Semarang karena harus kembali dinas besoknya. Malam
itu juga, setelah selesai acara aku memutuskan untuk ke stasiun menggunakan
KRL. Dibikin deg-deg an lagi karena KRL-nya lamaaaa. Hampir
2,5 jam di jalan. Sudah takut banget ketinggalan kereta. Benar saja, aku sampai
di stasiun H+10 menit dari jadwal dan aku belum ngeprint tiketnya sodara
sodaraaa. Inget banget waktu itu jam 12.45 AM, aku ngos-ngosan lari
ngejar keretanya. Untungnya masih kekejar sih tapi abis itu aku keringet dingin
dan napasku terengah-engah. Perjuangan banget pokoknya. Makanya aku sangat
bangga sama diriku yang mau terus berjuang, meski banyak yang bilang badanku
kuyusss (re: kurus) tapi percayalah aku nggak lemah (insyaAllah). HAHA
Yap, seperti ceritaku di Diary TanahRantau Part #6, untuk pertama kalinya banget seseorang menyatakan keseriusannya
sama aku. Lebih dari sekadar ngajak pacaran, yap mau NGE-LAMAR! Tahun 2016
menjadi tahun yang cukup meninggalkan kesan perihal urusan hati. Diluar itu,
ada juga yang, menurut aku, ngasih kode gitu dan nggak jarang yang
terang-terangan menyatakan. Sempet goyah sih emang tapi kupikir wajar jika
dibandingkan dulu. Kalau dulu, aku bukan goyah lagi tapi pasti ‘jatuh’. But
now, aku masih bisa nahan sampe akhirnya nggak ada yang official deket
sama aku. Sekarang aku juga udah bisa nolak dengan mantap dan nggak php-in
orang, kalau dulu masih sering nggak tegaannya. Dan aku sangat buanggaaa sama
diriku sendiri. Keep it up, dear!
8. JADI KOLUMNIS!
Nah semenjak PKL, aku lumayan sering nulis
di koran. Aku masih inget gimana rasanya ‘putus asa’ ditolak berkali-kali oleh
berbagai media massa. Inget gimana rasanya tulisan aku terbit tapi nggak dapat
‘apresiasi’ apapun dari pihak koran. Saya email untuk minta versi cetaknya aja
nggak dibales. Sungguh teganya dirimu, teganya teganya teganya! *nyanyi* Tapi
aku salut sama diriku yang akhirnya tetep mau berusaha meski banyak gagalnya.
Huhu. Terharu banget banget ^^
Kadang suka nggak nyangka kalau aku pernah
merasakan fase itu. Nggak nyangka bisa sekuat itu. Tapiiii, kalian tentu nggak
harus melakukan hal yang sama denganku untuk mengapresiasi diri kita
masing-masing. Because every of us have different passion
and desire to do. So it is really okay to be different. Kita punya
cara yang berbeda untuk mengapresiasi diri kita. Asal jangan pernah lupa buat
bahagia, buat mengapresiasi diri kita sendiri!
P.S: Jadi gengs, aku biasanya
melakukan ritual nulis apresiasi diri sebelum nantinya membuat target-target
yang ingin dicapai ditahun depannya. Aku biasanya cuma nulis gini di buku
pribadi aja tapi tahun ini pengen share karena siapa tahu ada
yang mau mencoba. Yukyuk ^^
Wiiih keren kaaak 😊😋
BalasHapusKalau bukan karenaNya aku mah apa, bersyukur 'dek'! Wkwk
HapusAllah yuftah alaikum...:)
BalasHapusNe, gomawo :)
HapusWidiiih prestasinya banyak amat kakaaak. Salut deh! Semoga Audi juga bisa nyusul ya :')
BalasHapusBtw tengkyu banget udah mencantumkan namaku sebagai "partner terbaik ginian" hahaha #proudpartner
Aamiin..
HapusAudi kan juga berprestasiii #nowonder
Kalau sabarnya audi mah jgn ditanya, juaranya *eh hahaha
1 Kata .... KEREN
BalasHapusTerimakasih kak :)
Hapus