Jumat, 25 Maret 2016

Diary Tanah Rantau Part #1

29 Februari 2016 menjadi tanggal kabisat yang, teramat, mempunyai kisah tersendiri dalam hidupku. Hari ini merupakan hari perdanaku memasuki dunia kerja. Satu kalimat yang selalu berputar dalam pikiranku adalah, “Hayo, kamu mau ngapain hayo?”. Oke baiklah, seperti yang sudah sering aku lakukan, aku kembali sok tegar, sok cool, dan sok-sok yang lain, sampai akhirnya..... kutemukan tasku yang sudah basah semua karena tumblrku tidak tertutup rapat. Tumpahan air tersebut juga membasahi meja dan lantai ruangan Kepala Bagian Tata Usaha, Ibu Siti. “Mampus lah gue”, pikirku dalam hati. Aku sontak berusaha membersihkannya. Belum sampai aku menyentuhkan kain pel di atas lantai, seorang lelaki datang menanyakan apa yang sedang aku lakukan dengan menyunggingkan seuntai senyuman.


“Kamu ngapain?”, tanyanya ramah sambil terlihat menahan tawa
“Hm, tadi saya tidak sengaja menumpahkan minuman pak?”, jawabku sedikit gemetar
“Udah nggak usah, taruh aja, nanti bapak yang pel”, sahutnya cepat
“Oh iya pak hehe”, bingung sambil masang muka bego


Malu serius. Banyak kesalahan lain yang aku lakukan hari itu. Salah tingkah habis-habisan lah. Meskipun diriku kerap kali menampiknya namun fakta dilapangan seringkali memojokkanku. Terlebih karena aku ditempatkan sendiri tanpa ada rekan seangkatan disini. Tidak lama kemudian aku diajak Bu Siti berkenalan dengan pegawai yang ada disana. Ku menatap setiap pasang mata dan menjabat setiap tangan yang ada, dan..... tidak kutemukan yang seumuran. Ya, aku bingung apa yang aku lakukan setelahnya. Niat hati mengajak chit-chat namun aku tak tahu bahasan chit chat yang menarik apa. Hingga akhirnya, chit-chatku berakhir sekejap saja. Ini adalah kali pertamaku ada di tengah-tengah orang dewasa, bukan sebagai anak-anak tetapi rekan kerja.

Pun aku berusaha keras melawan kebiasaan muka jutekku dan selalu menyapa setiap orang yang aku temui dengan sapaan plus senyuman. Kalau temen-temenku dulu lihat aku gini, shock kali mereka haha. Tapi hal ini tidak membuatku menjadi bukan diriku. Aku merasa tetap aku. Namun aku merasa banyak hal yang harus aku ubah dari diriku disini. Berusaha menyesuaikan diri. Berusaha menempatkan diri dengan baik di tengah-tengah orang dewasa.

Kadang masih sering, hayo kadang atau sering, aku berpikir jika aku belum siap ada disini, aku belum bisa, aku nggak kuat, aku mau balik aja. Tapi kok kayaknya cemen banget, masak segini sudah menyerah. Tapi aku juga harus mengakui fakta jika mood ku naik turun bagai roller coaster. But I’ll try my hard to survive. Well, this is the end of my first day of work’s story.. Would you tell me yours? ^^


Semarang, 29 Februari 2016


nonanis

10 komentar:

  1. setelah masa peralihan terlewati dunia akan terasa indah...
    disini juga isinya orang tua semua wkwk tapi aku salut beliau2 masih punya jiwa muda yang menggelora, kocak, dikit2 becanda, apalagi kalau udah modus2an bahas cinta2an kek anak sma rasanya pengin ngakak hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin aamiin..
      Disini lebih banyak yang serius sih, enaknya aku jadi belajar macem2, investasi, nikah, lamaran, mobil, sparepart, hewan peliharaan, sampe rekomendasi online shop wkwk

      Hapus
  2. (sok) pasang muka senyum ituloh, kadang itu yang bikin aku ngerasa fake wkwk

    BalasHapus
  3. duhduh, lu maaah salah tempat kode:p

    BalasHapus
  4. waw eru juga ya cerita perjalanan mba ini :) kalo mau cari cari tips seputar blogging atau seo bisa kunjungi http://www.ridnesia.site/

    BalasHapus
  5. (baru baca) jadi kamu ter-kecil ter-muda ter-cantik ter-ter-ter dong ya disana ndan wkwk

    BalasHapus