Jumat, 24 Oktober 2014

Tokoh Jepretan Album Foto ♥

Kehidupanku serasa telah melewati fase-fase yang sungguh tak pernah kubayangkan sebelumnya. Bertemu dengan, mungkin, ribuan bahkan jutaan orang baru yang pernah singgah tepat di retinaku, ya walaupun tak semuanya terngiang dalam ingatanku. Tetapi aku sungguh menikmati itu, berganti hari artinya sama dengan berganti pasangan sahabat dalam cerita hidupku. Perjalanan memorialku berawal dengan semakin canggihnya teknologi yang kita sebut dengan kamera, kamera laptop, kamera HP, jadinya selfie dimana-mana. Dengan itulah aku abadikan momen-momen berharga dengan orang-orang yang sangat kucinta.
Walaupun kisah tak lagi nyata namun kenangan itu tetap saja ada.
Sesungguhnya malam ini, 2 September 2014, adalah malam kedua bagiku tinggal di perantauan (tangerang selatan), tempat asing yang terkadang terasa begitu mencekam. Karena bingung mau mengerjakan apa, akhirnya kuputuskan untuk recalling masa laluku dengan membuka album foto dalam folder laptopku. Pada saat itulah aku menyadari berbagai perubahan ku dan begitu merindukan semua orang yang pernah bersanding denganku dalam sebuah jepretan foto. Disana terlihat semua perubahanku mulai dari rambutku yang masih tergerai panjang, aku yang berhijab, hingga sekarang aku yang harus menyisakan panjang 15 cm dari rambutku, my shortest hair ever.
            
Dan sosok-sosok disebelahku dalam jepretan itu membuat ku rindu ingin segera bertemu u.u



Dian Ninik Rahmawati, sahabat kecil hingga besarku.
Ayu Latifa, salah seorang sahabat yang, katanya, begitu mengidolakanku.
Nurani Dwi Pangestuti, sahabat yang menutupi sifat melownya dengan kata-katanya ceplas-ceplos
Estilivia Retno Oktavianis, sahabat yang selalu aku iri karena kesabarannya.
Eka Cahyanti, sahabat tomboyku yang mulai berubah menjadi wanita seutuhnya.
Danny Maulana Riduwan, seseorang yang setia bersamaku selama 6 tahun terakhir.
Diah Ayu Ratnaningsih, sahabat ekstrovert yang yang menyimpan banyak teka-teki.
Hanna Mutiara Pandjaitan, sahabat yang peduli walau dalam cueknya.
Titin Aprilia Wulandari, sahabat huhu haha ku dalam segala kondisi haha
Fenni Asista Nihaya, sahabat yang memiliki firasat paling yahud selama hidupku.
Sidiq Amin, seseorang yang bisa menjadi sosok kakak yang begitu aku sayangi.
Bustomi Laimeheriwa dan Dhandhan Prima Raja, dua orang yang tak pernah mau melihatku menitihkan air mata kesedihan.
Khaulah Qurata A’yun, sahabat yang menjadi inspirasiku tentang ikhtiar dan tawakkal.
Dyah Prabaningrum, twin ‘paksaan’ku yang moodnya seringkali labil.
Sri Utami, sahabat rumpiku sepanjang masa.
Galih Ramada Suwito, om kocak yang selalu membuatku ngakak.
Azmi Indah Permatasari, sahabat cantik yang bakat eksis di majalah putra-putri apapun.
Cinta Wahyu Al Istiqomah Sugiarti, emak terbaik yang bisa bikin adeeem.
Della Wachdatul Angela, temen paling “xx” yang katanya sayang aku wkwk
Stevanny, temen yang paling belum aku mengerti wkwk
Pangestu Soekarno Utomo, sahabat yang selalu gagal bikin aku nahan tawa.
Athok Shofiuddin Ma’arif, kakak cuyung yang emosinya lebih labil dariku -.-
Wulan Indah Sari, sahabat berhati lemah yang paling berontak selama ini.
Imelda Vinny Aprilisa, sahabat yang begitu peduli sebenarnya.
Trisnayati Awitta Putri, emak yang paling punya hati dalam house ku.
Joevandi Dewantara, seseorang yang memenuhi laptopku dengan selfie konyolnya itu -.-
Ayuning Dwi Permatasari, sahabat yang akhirnya melow juga wkwk
Afif Pandu Abdala, apa ya, dia orangnya rese’ karena selalu bahas masa lalu.
Amirul Nizam, yang jelas aku sempat merasakan peduli dalam segala bantahannya.
Rendra Saputra, seseorang yang kini bisa berteman baik denganku *lol*
Sonny Bhaksono Aji, introvert yang sangat tahu segala tentangku.
Ahmad Nando, tokoh penting penyokong proses move on ku wkwk
Achmad Januar Er Putra, seseorang yang lebih sering ngambek daripada aku.
Mochamad Tito Aditya, seseorang yang cerdas tapi melow juga ternyata.
Luthfi Irawan Prihatmadi, om ganteng yang terlalu baik hati sampek bocor semua ceritaku -.-
Farras Reyhan Hidayatullah, sepenggal lara masa lalu yang patut untuk dijadikan pelajaran
Mohammad Wildanus Sholihin, seseorang yang rankingnya selalu diatas ku -.-
Deby Ardianti, sahabat paling konyol dan endel bingits.
Vita Nirmala Anugerah, kakak cantik yang jadi teman curhat paling kece.
Kak Vero, kakak cantik, perhatian, dan baik bingits.
Kak Helen, kakak cantik yang menyimpan banyak misteri.
Kak Intan, kakak cantik yang memiliki pandangan yang sama aku.
Kak nina, kakak cantik yang selalu jadi penengah dalam kamar A14.
Kak Elitha, seseorang yang baru sebentar aku kenal tapi aku sayang luar biasa.
Musdalipa, anak Bontang yang tiba-tiba dekat denganku pas ISPO dulu. Selera dan konyolnya persis sih kayak aku


Kini semuanya berlalu begitu saja, hanya album foto ini yang jadi pelipur rinduku setiap waktu. Hal-hal aneh seperti tertawa sendiri, tersenyum, atau bahkan menangis sudah sering terjadi ketika aku memandangi setiap potret wajah yang pernah berbagi kisah denganku. Aku tak tahu apakah kita bisa kembali menabur cerita indah di masa yang akan datang atau mungkin tak diberi kesempatan untuk bersua, tiada yang tahu. Tapi satu hal yang aku ingin kalian tahu, aku bukan orang yang mudah melupakan setiap kisah yang pernah kalian torehkan di kalbuku. Teruntuk beberapa orang yang merasa aku sayangi, I do really adore you

3 komentar: